PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Problem klasik persampahan di kabupaten ini mulai menemukan solusi. Akses TPA Mrican yang sempat diblokade akhirnya dibuka sore harinya, kemarin (21/3). Itu setelah Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko turun ke lokasi.
Kang Giri, sapaan bupati, memastikan problem TPA Mrican perlahan terurai. Pembangunan talud bakal dimulai April mendatang. Pemkab juga bakal menggandeng pihak ketiga untuk mengurusi soal pengelolaan sampah. Rekanan dari Sidoarjo itu ditarget mampu mengolah sampah 100 ton per hari.
‘’Pelan-pelan terjawab. Sampah satu hari teratasi ditambah sampah tabungan. PT Reziki rumuskan bersama, hulu proses tidak boleh salah. Jangan sampai maladministrasi,’’ kata bupati.
Kang Giri meminta warga bersabar dan mendukung serta mengawal bersama-sama upaya yang dilakukan pemkab. Sebab realisasi program harus melewati tahapan birokrasi sesuai regulasi yang berlaku. ‘’Ini akumulasi puluhan tahun ke belakang belum selesai dan saya harus selesaikan ini,’’ tegasnya.
Pemkab turut menyiapkan sistem IPAL untuk mengurai problem dampak air lindi. Seluruh upaya pengelolaannya digelontor anggaran Rp 3 miliar. Bupati meminta dinas terkait mendata petani yang terdampak air lindi.
Bupati turut menandatangani nota kesepahaman bersama perwakilan warga setempat. ‘’Petani rugi dari air lindi di-data lalu dicarikan solusi. Memang tidak ganti keuntungan, setidaknya menjadi pengobat penderitaan, kerugian akibat air lindi. PMII silahkan kawal agar dinas bekerja keras mengawal peradaban baru,’’ ungkapnya.
Kepala Desa Mrican Adi Purnomo Sidik turut merasa lega karena problem klasik di TPA Mrican mulai menemukan titik terang. Keluhan warga langsung ditindaklanjuti bupati. Akses yang sempat diblokade telah dibuka kembali. ‘’Terima kasih Pak Bupati telah bersedia datang mengurai problem di TPA Mrican. Yang dikeluhkan tuntas,’’ tegas Sidik. (kid/fin)