30.5 C
Madiun
Friday, March 31, 2023

42 Sekolah Rusak di Ponorogo Diperbaiki Tahun Ini

PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Sekolah rusak di Ponorogo sebanyak 42 lembaga. Kondisinya rusak sedang dan berat. Puluhan sekolah itu bakal diperbaiki tahun ini. Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo mendasar hasil analisis dari Direktorat SDN maupun SMPN Kemendikbudristek.

Kadindik Ponorogo Nurhadi Hanuri memerinci, 42 sekolah itu terdiri dari 21 SDN dan 21 SMPN. Untuk SDN, pekerjaan melalui lelang sebanyak 18 SDN dan penunjukan langsung sebanyak 3 SDN bersumber dari dana alokasi umum (DAU).

Sedangkan SMPN, melalui lelang sebanyak 17 SMPN serta 4 SMPN melalui penunjukan langsung bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). ‘’Dindik dan sekolah yang bersangkutan mengirimkan pengajuan melalui aplikasi. Pihak direktorat yang menentukan,’’ jelasnya, Kamis (25/8).

Baca Juga :  Data Penderita DBD di Ponorogo Simpang Siur

Nurhadi mengamini bahwa masih ada sekolah di luar pendataan itu yang semestinya perlu mendapatkan bantuan perbaikan di tahun ini. Namun, perbaikan urung terlaksana lantaran melewati batas waktu sesuai ketentuan alokasi DAK. ‘’Sekolah yang mengajukan itu banyak. Jadinya belum bisa diperbaiki tahun ini,’’ ungkapnya.

Sekolah yang belum terlokalisasi perbaikan di tahun ini bakal diajukan dalam perubahan anggaran keuangan (PAK). Nurhadi berharap usulan tersebut dapat disetujui. Sehingga seluruh sekolah dengan kategori rusak sedang maupun berat segera diperbaiki tahun ini. ‘’Setiap tahunnya pasti ada perbaikan. Karena yang mengajukan banyak, akhirnya melihat kondisi mana yang harus didahulukan,’’ tuturnya. (mg2/c1/kid)

PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Sekolah rusak di Ponorogo sebanyak 42 lembaga. Kondisinya rusak sedang dan berat. Puluhan sekolah itu bakal diperbaiki tahun ini. Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo mendasar hasil analisis dari Direktorat SDN maupun SMPN Kemendikbudristek.

Kadindik Ponorogo Nurhadi Hanuri memerinci, 42 sekolah itu terdiri dari 21 SDN dan 21 SMPN. Untuk SDN, pekerjaan melalui lelang sebanyak 18 SDN dan penunjukan langsung sebanyak 3 SDN bersumber dari dana alokasi umum (DAU).

Sedangkan SMPN, melalui lelang sebanyak 17 SMPN serta 4 SMPN melalui penunjukan langsung bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). ‘’Dindik dan sekolah yang bersangkutan mengirimkan pengajuan melalui aplikasi. Pihak direktorat yang menentukan,’’ jelasnya, Kamis (25/8).

Baca Juga :  Peduli dan Merakyat, Tokoh Reog Ponorogo Sebut Erick Thohir Dibutuhkan Warga

Nurhadi mengamini bahwa masih ada sekolah di luar pendataan itu yang semestinya perlu mendapatkan bantuan perbaikan di tahun ini. Namun, perbaikan urung terlaksana lantaran melewati batas waktu sesuai ketentuan alokasi DAK. ‘’Sekolah yang mengajukan itu banyak. Jadinya belum bisa diperbaiki tahun ini,’’ ungkapnya.

Sekolah yang belum terlokalisasi perbaikan di tahun ini bakal diajukan dalam perubahan anggaran keuangan (PAK). Nurhadi berharap usulan tersebut dapat disetujui. Sehingga seluruh sekolah dengan kategori rusak sedang maupun berat segera diperbaiki tahun ini. ‘’Setiap tahunnya pasti ada perbaikan. Karena yang mengajukan banyak, akhirnya melihat kondisi mana yang harus didahulukan,’’ tuturnya. (mg2/c1/kid)

Most Read

Artikel Terbaru