PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Keterwakilan perempuan sebagai Panitia Pemungut Suara (PPS) telah memenuhi target. Dari total 921 PPS yang dilantik KPU Ponorogo, Selasa (24/1), lebih dari 30-an persen merupakan srikandi. Orang-orang terpilih yang lolos berbagai tahapan seleksi itu bakal bekerja selama 14 bulan ke depan.
Ketua KPU Ponorogo Munajat mengungkapkan, pemilihan PPS dilakukan sesuai tahapan yang telah ditentukan. Dari total 2.974 peserta yang mendaftar dilakukan penyaringan melalui tes tulis, 2.434 diantaranya dinyatakan lulus sedangkan peserta gugur 540 orang. Selanjutnya tes wawancara, 102 orang tidak hadir tanpa keterangan.
Hasilnya, 921 orang dinyatakan lolos dalam tes tahap akhir. ‘’Tahapan rekrutmen berjalan lancar. Setelah dilantik agar dapat menyesuaikan diri dengan tugasnya,’’ kata Munajat.
Munajat menambahkan, mereka bakal disebar ke 307 kelurahan atau desa dengan pembagian tiap desa tiga orang PPS. Terdekat, merekrut petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) dengan tugas melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. ‘’Mulai kerja sejak ditetapkan dan dilantik hari ini (kemarin),’’ ujarnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memastikan proses rekrutmen yang dilakukan KPU setempat dilakukan sesuai mekanisme yang ada. Tidak ada titipan maupun intimidasi dalam setiap tahapan rekrutmen. ‘’Selamat kepada PPS, mudah-mudahan ini hasilnya indah dilahirkan dari proses yang indah,’’ kata Kang Giri, sapaan bupati.
Dia mengingatkan bahwa kerja PPS tidaklah ringan. Bahkan dia menyampaikan PPS harus siap memasuki lembah penderitaan. Analoginya, dalam bekerja kaki kanan mereka ada surga dan kaki kiri di neraka. Karena itu, PPS harus profesional dan tegak lurus pada aturan di dalam bekerja. ‘’Kaki kanan di surga dan kaki kiri di neraka, semua harus profesional. Mudah-mudahan mampu mengawal proses demokrasi di Ponorogo,’’ pungkasnya. (kid/fin)
PPS dalam Angka
- 2.974 total pendaftar
- 2.434 lolos tes tulis
- 921 lolos tes wawancara
- 30 persen keterlibatan perempuan
PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Keterwakilan perempuan sebagai Panitia Pemungut Suara (PPS) telah memenuhi target. Dari total 921 PPS yang dilantik KPU Ponorogo, Selasa (24/1), lebih dari 30-an persen merupakan srikandi. Orang-orang terpilih yang lolos berbagai tahapan seleksi itu bakal bekerja selama 14 bulan ke depan.
Ketua KPU Ponorogo Munajat mengungkapkan, pemilihan PPS dilakukan sesuai tahapan yang telah ditentukan. Dari total 2.974 peserta yang mendaftar dilakukan penyaringan melalui tes tulis, 2.434 diantaranya dinyatakan lulus sedangkan peserta gugur 540 orang. Selanjutnya tes wawancara, 102 orang tidak hadir tanpa keterangan.
Hasilnya, 921 orang dinyatakan lolos dalam tes tahap akhir. ‘’Tahapan rekrutmen berjalan lancar. Setelah dilantik agar dapat menyesuaikan diri dengan tugasnya,’’ kata Munajat.
Munajat menambahkan, mereka bakal disebar ke 307 kelurahan atau desa dengan pembagian tiap desa tiga orang PPS. Terdekat, merekrut petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) dengan tugas melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. ‘’Mulai kerja sejak ditetapkan dan dilantik hari ini (kemarin),’’ ujarnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memastikan proses rekrutmen yang dilakukan KPU setempat dilakukan sesuai mekanisme yang ada. Tidak ada titipan maupun intimidasi dalam setiap tahapan rekrutmen. ‘’Selamat kepada PPS, mudah-mudahan ini hasilnya indah dilahirkan dari proses yang indah,’’ kata Kang Giri, sapaan bupati.
Dia mengingatkan bahwa kerja PPS tidaklah ringan. Bahkan dia menyampaikan PPS harus siap memasuki lembah penderitaan. Analoginya, dalam bekerja kaki kanan mereka ada surga dan kaki kiri di neraka. Karena itu, PPS harus profesional dan tegak lurus pada aturan di dalam bekerja. ‘’Kaki kanan di surga dan kaki kiri di neraka, semua harus profesional. Mudah-mudahan mampu mengawal proses demokrasi di Ponorogo,’’ pungkasnya. (kid/fin)
PPS dalam Angka
- 2.974 total pendaftar
- 2.434 lolos tes tulis
- 921 lolos tes wawancara
- 30 persen keterlibatan perempuan
