PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Pertanda potensi ledakan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) gelombang kedua mulai kentara. Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo mencatat 180 kasus per kemarin (26/1).
Kepala Dispertahankan Ponorogo Masun mengungkapkan, sebaran kasus baru itu meningkat signifikan sejak temuan kasus satu sapi potong di Desa Munggung (Pulung), dan empat kerbau di Desa Bajang (Balong) awal bulan ini atau pasca natal dan tahun baru (nataru). Kasus kemudian menyebar ke 12 kecamatan.
Wilayah konsentrasi dengan sebaran tertinggi berada di Kecamatan Bungkal dan Slahung. Kedua wilayah tersebut berada di bawah naungan kerja Puskeswan Jetis. ‘’Kasus baru meningkat setelah sebelumnya tiga bulan terakhir zero report case,’’ katanya.
Dari total kasus baru, ditemukan satu kasus kematian di Desa Munggung (Pulung) yang menjadi wilayah perdana temuan kasus baru pasca nataru. Teridentifikasi ternak yang terjangkit didatangkan dari luar daerah seperti Wonogiri (Jawa Tengah) dan Magetan.
Pun, mayoritas belum divaksin anti-PMK. ‘’Kasus baru ini terkait peningkatan keluar masuk transportasi ternak sepanjang nataru. Kebetulan dari luar daerah belum divaksin membawa virus baru ke sini,’’ ujarnya.
Masun menegaskan kasus baru menyasar wilayah dengan tingkat vaksinasi rendah. Berbeda dengan Kecamatan Pudak yang capaian vaksinasi nyaris 100 persen.
Secara umum, capaian vaksinasi di kabupaten ini telah menyasar 79 ribu dosis dari target 90 ribu dosis sasaran vaksinasi (selengkapnya lihat grafis). Sementara populasi sapi di angka 92 ribu ekor. ‘’Wilayah dengan resistansi vaksin rendah justru rentan,’’ jelasnya.
Saat rapat lintas sektoral, Rabu (24/1), disepakati empat langkah percepatan antisipasi. Yakni, meningkatkan biosecurity di pasar hewan, desinfeksi, pengobatan, serta menggencarkan vaksinasi.
Sedangkan opsi penerapan pengetatan lalu lintas (lalin) ternak perlu dikaji ulang. Pemkab perlu menantikan kebijakan lebih lanjut dari pemprov. ‘’Rapat bersama TNI, Polri, disperdakum, BPBD, dan kami menyepakati empat langkah antisipasi itu,’’ pungkasnya. (kid/fin)
WASPADA LEDAKAN KEDUA PMK
– 5 kasus baru awal bulan
– 3 bulan sebelumnya zero kasus baru
– 180 kasus total per kemarin
– 12 kecamatan wilayah sebaran
VAKSINASI DAN POPULASI
– 64 ribu dosis 2022
– 15 ribu dosis Januari 2023
– 79 ribu dosis total capaian per kemarin
– 89 persen capaian
– 90 ribu dosis target sasaran
– 92 ribu total populasi sapi
– 13 ribu sapi belum divaksin