PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Ngebel kembali diteror longsor, Sabtu malam (25/3). Akses di selingkar Telaga Ngebel tertutup total. Pohon-pohon karet berukuran raksasa bertumbangan. Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Disbudparpora bergerak cepat melakukan evakuasi di Dusun Nglingi, Desa Ngebel, kemarin (26/3).
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Ponorogo Hadi Susanto menyebut longsor kali ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan itu selama dua jam. Beruntung saat kejadian tidak ada orang yang melintas di malam hari. ‘’Tanah di sekeliling agak jenuh, kebetulan pohon karet sudah agak tua akhirnya ikut terbawa longsor,’’ katanya.
Petugas gabungan harus membersihkan material pohon karet terlebih dahulu. Kendati berukuran raksasa, cukup menyulitkan petugas saat evakuasi. Apalagi bagian atas pohon sampai masuk ke bagian telaga. ‘’Kalau kayu di atasnya sudah habis, tinggal material longsor nanti diturunkan satu unit alat berat. Terakhir dibersihkan dengan menyemprotkan air,’’ lanjutnya.
Kepala Disbudparpora Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi memastikan wisata Telaga Ngebel tetap buka. Hanya, perlu dilakukan rekayasa lalu-lintas untuk akses dua arah di selingkar telaga. Pengunjung hanya dapat menikmati telaga di sisi timur. Sedangkan sisi utara ditutup sementara selama evakuasi longsor berlangsung.
‘’Harus ada contra flow atau simpangannya. Jadi harus hati-hati karena jalurnya sempit,’’ kata Judha.
Longsor juga melanda beberapa titik. Yakni di Desa Wagir Lor atau pintu masuk kawasan telaga dari arah Dolopo, Madiun. Material longsor juga menutup akses jalan dan mengancam satu rumah warga di Dusun Sekodok, Desa Ngebel.
Di titik lain, material longsor menimpa rumah bagian dinding belakang rusak di Dukuh/Desa Pupus. Pengunjung diminta tebing di selingkar telaga. ‘’Sampai kapan evakuasi selesainya, kami belum tahu, karena pohonnya besar sekali. Kami upayakan semaksimal mungkin,’’ pungkasnya. (kid/fin)Â