29.4 C
Madiun
Monday, March 20, 2023

Kang Giri: Disangoni Keahlian, Biar Tidak Kumat

PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko angkat suara terkait rencana revitalisasi Pasar Janti. Dia menghendaki pasar tradisional itu dikembalikan sesuai fungsi ekonomi. Kang Giri, sapaan bupati, ingin praktik terselubung berkedok warung remang di pasar itu tidak sekadar ditutup.

Problem sosial wajib dijawab dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh lintas sektoral. ‘’Diselesaikan problem sosialnya, baru kemudian ditutup,’’ katanya.

Butuh kolaborasi dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait upaya revitalisasi Pasar Janti. Dia ingin satpol PP dan dinsos-PPPA bergandengan menuntaskan dampak sosial. Diperlukan inventarisasi dan pendataan terhadap para pelaku yang menjalankan praktik terselubung tersebut. ‘’Dicatat betul siapa pelakunya dan dari mana asal orangnya. Selesaikan problem sosialnya,’’ tegasnya.

Baca Juga :  RSUD dr Hardjono Siap Tampung Caleg Stres

Dari pendataan tersebut, dinas terkait menindaklanjuti dengan pembinaan dan pendampingan ekonomi. Hal itu dibutuhkan guna memberikan bekal keterampilan. Sehingga setelah warung remang nantinya ditutup, para pelaku dapat berdikari dengan mendirikan usaha secara mandiri. ‘’Dibina secara ekonomi dulu, baru kemudian ditutup,’’ tegasnya.

Disinggung soal pelaku yang berasal dari luar daerah, bupati menegaskan harus mendapat perlakuan sama. Artinya mereka dipulangkan setelah dibekali dengan keahlian. Guna meminimalisasi para pelakunya kembali lagi ke praktik prostitusi. ‘’Yang dari luar perlakuannya sama, dipulangkan dengan disangoni keahlian, biar tidak kumat,’’ pungkasnya. (kid/fin) 

PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko angkat suara terkait rencana revitalisasi Pasar Janti. Dia menghendaki pasar tradisional itu dikembalikan sesuai fungsi ekonomi. Kang Giri, sapaan bupati, ingin praktik terselubung berkedok warung remang di pasar itu tidak sekadar ditutup.

Problem sosial wajib dijawab dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh lintas sektoral. ‘’Diselesaikan problem sosialnya, baru kemudian ditutup,’’ katanya.

Butuh kolaborasi dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait upaya revitalisasi Pasar Janti. Dia ingin satpol PP dan dinsos-PPPA bergandengan menuntaskan dampak sosial. Diperlukan inventarisasi dan pendataan terhadap para pelaku yang menjalankan praktik terselubung tersebut. ‘’Dicatat betul siapa pelakunya dan dari mana asal orangnya. Selesaikan problem sosialnya,’’ tegasnya.

Baca Juga :  DPRD Ponorogo Sarankan Pinjaman Dana PEN Dicairkan Tahun 2022

Dari pendataan tersebut, dinas terkait menindaklanjuti dengan pembinaan dan pendampingan ekonomi. Hal itu dibutuhkan guna memberikan bekal keterampilan. Sehingga setelah warung remang nantinya ditutup, para pelaku dapat berdikari dengan mendirikan usaha secara mandiri. ‘’Dibina secara ekonomi dulu, baru kemudian ditutup,’’ tegasnya.

Disinggung soal pelaku yang berasal dari luar daerah, bupati menegaskan harus mendapat perlakuan sama. Artinya mereka dipulangkan setelah dibekali dengan keahlian. Guna meminimalisasi para pelakunya kembali lagi ke praktik prostitusi. ‘’Yang dari luar perlakuannya sama, dipulangkan dengan disangoni keahlian, biar tidak kumat,’’ pungkasnya. (kid/fin) 

Most Read

Artikel Terbaru