PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Seluruh kecamatan dalam pengawasan. Polres Ponorogo menetapkan 21 kecamatan di kabupaten ini termasuk dalam titik simpul rawan balon udara. Patroli digencarkan baik di darat maupun udara (drone). ‘’Kami kawal agar warga Ponorogo nyaman dan aman,’’ kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo, Jumat (29/4).
Patroli itu telah dimulai sebelum Ramadan. Intensitasnya ditingkatkan seiring mendekati Lebaran. Beberapa waktu terakhir, Polres Ponorogo telah mengamankan sejumlah dalang pengedar bahan peledak (handak). ‘’Jangan khawatir, kami terus patroli secara berkesinambungan,’’ ujarnya.
Polisi bakal memberangus pelaku balon udara mulai sektor hulu hingga hilir. Mulai penyuplai dana, pembuat, hingga penerbang balon udara. Tidak terkecuali YouTuber maupun netizen yang memviralkan proses penerbangan balon udara di media sosial. ‘’Di mana ada transaksi, pasti kami telusuri,’’ ungkap Kapolres.
Pengawasan turut melibatkan berbagai elemen. Mulai pemkab, TNI, hingga tokoh agama (toga) dan tokoh masyarakat (tomas). ‘’Tidak hanya tangkap berhenti, kami upayakan menangkap semua yang terlibat,’’ tuturnya.
Terpisah, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menekankan bahwa balon udara tanpa awak dilarang terbang. Dia meminta kepada pembuat, penggemar, dan seluruh warga agar tidak lagi mengudarakan balon. ‘’Jangan aneh-aneh. Lebaran jangan dikotori dengan balon udara, biar khusyuk,’’ tegasnya. (kid/c1/fin)