PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Momen Ramadan–Lebaran tak ingin dilewatkan Pemkab Ponorogo begitu saja. Setelah tiga tahun vakum karena pandemi Covid-19, pasar malam bakal kembali digelar di alun-alun pada 17–30 April. Izin penyelenggaraan juga telah dikantongi dinas perdagangan, koperasi, dan usaha mikro (disperdakum).
‘’Hari ini (kemarin, Red) rapat persiapan,’’ kata Plt Kepala Disperdakum Ponorogo Sumarno kemarin (29/3).
Sejauh ini ada delapan pemilik wahana permainan yang sudah siap mengisi pasar malam. Namun, ada ketentuan yang mesti dipenuhi. Salah satunya dilarang membawa pedagang dari luar Ponorogo. ‘’Sebagaimana instruksi pak bupati (Sugiri Sancoko) yang berdagang itu khusus untuk warga Ponorogo. Yang dari luar itu hanya wahana permainan,’’ terangnya.
Sumarno mengatakan, perputaran ekonomi pasar malam cukup besar. Tapi, pihaknya belum berani memerinci. Karena perlu memastikan berapa jumlah pedagang yang berjualan nanti.
Namun demikian, Alun-Alun Ponorogo bisa menampung sekitar 270 pedagang. ‘’Untuk target pendapatan belum ditetapkan. Nanti setelah resmi dibuka pendaftarannya baru bisa diketahui,’’ ujar pria yang juga menjabat sebagai kepala BPPKAD itu.
Sumarno menyebut rata-rata sewa lapak pedagang mencapai Rp 185 ribu untuk 14 hari. Besaran itu sudah sesuai dengan regulasi. Dia optimistis pasar malam bisa mendongkrak perekonomian daerah saat Lebaran. Terlebih juga dibuka stan UMKM di depan kantor bupati dan Jalan HOS Cokroaminoto pada 5–19 April. ‘’Yang di (jalan) HOS nanti ada dua stan untuk menampung UMKM. Jadi, kalau pedagang kaki lima itu di pasar malam,’’ jelasnya. (kid/her)