28.8 C
Madiun
Sunday, June 4, 2023

Puluhan Gitaris Bersatu di Guitar Wars Madiun

KOTA, Jawa Pos Radar Madiun – Suasana sebuah kafe di Kota Madiun malam itu berbeda dengan biasanya. Musik instrumental gitar terdengar sambung-menyambung. Ada yang bernuansa pop, rock, jazz, hingga metal. Musik itu dimainkan puluhan gitaris yang tergabung dalam komunitas Guitar Wars Madiun.

Guitar Wars Madiun terbentuk pada 2019 lalu. Tujuannya menghimpun warga yang memiliki interes sama terhadap gitar. Dari awalnya hanya 10 orang yang bergabung, member Guitar Wars Madiun kini tercatat sekitar 30. ”Pertama tampil di Suncity. Waktu itu banyak player yang nervous,” kenang Wakil Ketua Guitar Wars Madiun Alfian Wiratmoko, Rabu (24/11).

Setelah penampilan perdana itu, Guitar Wars Madiun mulai manggung di kafe-kafe. Sekali tampil sedikitnya melibatkan 25 player. ”Kalau sedang tidak punya jadwal manggung, tetap ada agenda sharing,” ujar Ipin, sapaan akrab Alfian Wiratmoko.

Setiap kali manggung, Guitar Wars Madiun tidak sekadar memamerkan kepiawaiannya memainkan gitar. Melainkan juga memberikan edukasi seputar pergitaran. Misalnya, cara membedakan gitar yang original dan palsu. Tak jarang pula mereka mengupas tuntas alat musik petik itu dari A sampai Z. ”Ada juga yang konsultasi bagaimana beli gitar agar tidak salah. Termasuk kenapa harga gitar itu berbeda-beda,” imbuh Rendra Okta Wasiso, ketua Guitar Wars Madiun.

Baca Juga :  Perusak Lapak UMKM Tawangrejo Hanya Cari Perhatian

Tidak ada batasan khusus bagi warga yang berniat gabung Guitar Wars Madiun. Terpenting memiliki minat pada instrumen gitar, baik akustik maupun elektrik. ‘’Kebanyakan memang sudah cukup terampil main gitar,” tutur pemuda 27 tahun itu sembari menyebut selama ini Guitar Wars Madiun dikenal sangat disiplin waktu.

Sepanjang tahun ini, karena masih suasana pandemi Covid-19, komunitas Guitar Wars Madiun baru dua kali manggung offline. ”Rencana tahun depan kami akan membuat album kompilasi para member,” sebutnya. (irs/isd/c1/her)

KOTA, Jawa Pos Radar Madiun – Suasana sebuah kafe di Kota Madiun malam itu berbeda dengan biasanya. Musik instrumental gitar terdengar sambung-menyambung. Ada yang bernuansa pop, rock, jazz, hingga metal. Musik itu dimainkan puluhan gitaris yang tergabung dalam komunitas Guitar Wars Madiun.

Guitar Wars Madiun terbentuk pada 2019 lalu. Tujuannya menghimpun warga yang memiliki interes sama terhadap gitar. Dari awalnya hanya 10 orang yang bergabung, member Guitar Wars Madiun kini tercatat sekitar 30. ”Pertama tampil di Suncity. Waktu itu banyak player yang nervous,” kenang Wakil Ketua Guitar Wars Madiun Alfian Wiratmoko, Rabu (24/11).

Setelah penampilan perdana itu, Guitar Wars Madiun mulai manggung di kafe-kafe. Sekali tampil sedikitnya melibatkan 25 player. ”Kalau sedang tidak punya jadwal manggung, tetap ada agenda sharing,” ujar Ipin, sapaan akrab Alfian Wiratmoko.

Setiap kali manggung, Guitar Wars Madiun tidak sekadar memamerkan kepiawaiannya memainkan gitar. Melainkan juga memberikan edukasi seputar pergitaran. Misalnya, cara membedakan gitar yang original dan palsu. Tak jarang pula mereka mengupas tuntas alat musik petik itu dari A sampai Z. ”Ada juga yang konsultasi bagaimana beli gitar agar tidak salah. Termasuk kenapa harga gitar itu berbeda-beda,” imbuh Rendra Okta Wasiso, ketua Guitar Wars Madiun.

Baca Juga :  Bertemu di Sebuah Event, Gilga Dkk Bentuk GildCoustic

Tidak ada batasan khusus bagi warga yang berniat gabung Guitar Wars Madiun. Terpenting memiliki minat pada instrumen gitar, baik akustik maupun elektrik. ‘’Kebanyakan memang sudah cukup terampil main gitar,” tutur pemuda 27 tahun itu sembari menyebut selama ini Guitar Wars Madiun dikenal sangat disiplin waktu.

Sepanjang tahun ini, karena masih suasana pandemi Covid-19, komunitas Guitar Wars Madiun baru dua kali manggung offline. ”Rencana tahun depan kami akan membuat album kompilasi para member,” sebutnya. (irs/isd/c1/her)

Terpopuler

Artikel Terbaru