KOTA, Jawa Pos Radar Madiun – Sepulang kerja, Ridho bergegas menuju ruang rias di kantor agensinya. Sampai di sana tampak dua gadis duduk menunggu dirias. Tanpa menunggu lama, dia langsung memoles wajah kedua model cantik tersebut. Setelah itu, menyiapkan baju hasil rancangannya. ‘’Mau mengisi acara pembukaan lounge salah satu hotel,’’ kata Ridho.
Ridho akrab dengan dunia modeling sejak SMP. Kala itu dia gabung beberapa agensi. Pun, pernah mengikuti pemilihan Kakang Mbakyu Kota Madiun dan menjadi model majalah remaja terbitan ibu kota. ‘’Tahun 2007 saya pulang ke Kota Madiun dan kuliah di sini,’’ ujarnya.
Selain kuliah, kala itu Ridho mulai merintis pergelaran fashion show. Kemudian, sejak 2011 membuat desain baju dan belajar ilmu merias wajah. ‘’Secara otodidak dan sampai sekarang masih terus belajar,’’ ucap pria 34 tahun tersebut.
Seiring kemampuannya yang semakin berkembang, Ridho akhirnya mampu membuat berbagai rancangan baju. Mulai gaun, busana pengantin perempuan, batik, hingga baju muslim ready to wear. Jumlahnya mencapai ratusan.
Warga Jalan Pilang Sakti, Pilangbango, Kartoharjo, itu telah mengikuti berbagai acara fashion besar di berbagai daerah. Termasuk Surabaya Fashion Week dan Solo Fashion Week. ‘’Dalam waktu dekat akan ikut salah satu acara fashion show di Jakarta,’’ tutur Ridho.
Sejak dibuka beberapa tahun silam, hingga saat ini sedikitnya 70 model –perempuan maupun laki-laki- yang gabung di agensinya. Pun, beberapa di antaranya mampu meraih prestasi bergengsi. Sedikitnya tiga anak didiknya pernah menjadi finalis dan masuk 10 besar Miss Indonesia perwakilan Jawa Tengah dan Jawa Timur. ‘’Ada juga yang pernah jadi modelnya Ivan Gunawan pada acara fashion week di Surabaya,’’ ungkapnya.
Selama pandemi Covid-19 Ridho terpaksa menutup kelas modelingnya dan fokus ke acara fashion show. Di luar itu, melayani job rias pengantin dan persewaan bridal. ‘’Biasanya setelah Lebaran ramai job acara pernikahan,’’ ujar pria yang sejak 2011 bekerja di bank itu. (mg7/isd/c1/her)