Berawal dari usaha dessert brownies, kantong Mareta Andan Sari kini semakin tebal. Itu setelah warga Desa Segulung, Dagangan, tersebut berinovasi membuat berbagai varian rasa. Terbaru, perempuan itu memproduksi dessert rasa durian. Bagaimana cara membuatnya?
———-
DENGAN hati-hati Mareta Andan Sari memisahkan daging durian dan bijinya. Setelah itu, daging durian tersebut diberi cairan susu. Lalu, diblender hingga halus dan bercampur merata. Kemudian, dimasukkan ke adonan fla dan direbus hingga mendidih.
Setelah matang, Mareta menyiapkan bahan-bahan lain seperti kue brownies ketan hitam, adonan cokelat batangan yang sudah dilelehkan dengan susu, dan whip cream siap konsumsi.
Ditatanya bahan tersebut dalam wadah cup dengan urutan kue brownies di bawah. Di atasnya dituangkan fla durian, whip cream, potongan brownies lebih kecil, dan terakhir fla cokelat. ‘’Setelah ini didiamkan di freezer minimal dua jam, karena lebih enak dimakan saat dingin,’’ kata warga Desa Segulung, Dagangan, itu.
Sudah sejak 2019 lalu Mareta menekuni usaha dessert brownies. Awalnya dia membuat brownies ketan hitam. Mengetahui produk itu laku di pasaran, dia lantas merambah dessert cup brownies dengan topping fla durian. ‘’Banyak yang suka sampai sekarang,’’ ujar perempuan 33 tahun tersebut.
Dalam sehari, guru SMAN 1 Dagangan itu dibantu dua karyawan mampu memproduksi ratusan cup dessert dengan berbagai vairan rasa. Mulai durian, stroberi, cokelat, keju, melon, mangga, hingga blueberry. ‘’Sehari bisa terjual 200-300 cup. Paling laris rasa durian dan cokelat,’’ tuturnya. ‘’Pemasarannya via media sosial,’’ imbuhnya.
Mareta membanderol produk dessert-nya Rp 10 ribu-Rp 15 ribu per cup. Sementara, pelanggannya didominasi warga Kota dan Kabupaten Madiun. Sisanya dari daerah tetangga seperti Ponorogo dan Magetan. ‘’Ada yang beli langsung di rumah, ada juga via COD (cash on delivery, Red) serta lewat kurir dan reseller,’’ ungkapnya sembari menyebutkan omzet sehari di kisaran Rp 2 juta. (mg3/isd)