Melimpahnya porang di Kabupaten Madiun menarik perhatian Ibnu Tanjung. Pria asal Makassar, Sulawesi Selatan, itu sengaja merantau ke Bumi Kampung Pesilat untuk mengembangkan olahan porang. Bagaimana ceritanya?
———-
PULUHAN kemasan olahan porang tertata rapi di rak display itu. Jenisnya beragam, mulai makanan ringan, maskara, hingga sabun cuci muka yang memiliki kandungan porang. Tak hanya itu, ada pula olahan makanan basah seperti cendol, dawet, dan bakso dari porang.
‘’Saat itu harga porang sangat murah. Dari situ saya berpikir porang bisa punya nilai jual layak dengan mengolahnya menjadi produk yang lebih mudah dikonsumsi,’’ ujar Ibnu Tanjung, pencetus berbagai olahan porang tersebut.
Ibnu awalnya merupakan penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Makassar, Sulawesi Selatan, kota kelahirannya. Pada 2019 lalu Ibnu tertarik dengan tanaman porang dan terbanglah dia ke Kabupaten Madiun yang notabene salah satu daerah sentra penghasil jenis umbi-umbian itu.
Singkat cerita, di Kabupaten Madiun Ibnu berhasil mengolah porang menjadi produk bernilai jual tinggi. Dimulai dari bio porang untuk menghilangkan bau dan gatal dari porang. Setelah itu, lahirlah berbagai produk inovatif lainnya. ‘’Karena sifat porang itu gel dan bisa dirupakan tepung, jadi fleksibel untuk bahan utama maupun tambahan berbagai olahan,’’ katanya.
Selama empat tahun terakhir, Ibnu sudah menghasilkan 223 jenis olahan porang dan telah merambah pasar hampir di semua daerah di tanah air. Tak hanya itu, anggota Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional (TKPMP) itu juga membawahi tiga kelompok tani sebagai pemasok utama.
Setiap kelompok tani terdiri 20-25 petani porang yang tersebar di Kabupaten Madiun, Ponorogo, dan Bojonegoro. ‘’Untuk mitra UMKM saat ini ada sekitar 15. Juga ada rumah pelatihan porang untuk yang ingin belajar,’’ tutur pria 50 tahun tersebut.
Berkat inovasinya, produk olahan porang buatan Ibnu sempat mendapat apresiasi pejabat sekelas Bupati Madiun Ahmad Dawami, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, hingga Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin. ‘’Kalau Pak Ma’ruf dan Bu Khofifah itu sukanya kunir asem porang karena berkhasiat untuk kesehatan,’’ ungkapnya. (mg3/isd)