21.8 C
Madiun
Monday, May 29, 2023

Berkah Ramadan bagi Perajin Cincau Hijau, Omzet Naik Berlipat

MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Ramadan benar-benar menjadi bulan penuh berkah bagi perajin cincau hijau di Munggut, Wungu. Sebab, permintaan bahan minuman dari daun janggelan tersebut meningkat drastis. ‘’Biasanya sehari produksi 100-150 liter. Kalau puasa sampai 500 liter,’’ kata Dina Fitriani, salah seorang perajin, kemarin (25/3).

Sudah sejak 2016 Dina dan suaminya memproduksi cincau hijau. Bermula dari sekadar menjual minuman es cincau. Kemudian saat puasa banyak yang hendak membeli cincau saja. Berbekal resep sederhana, Dina dan suami pun memproduksi cincau hijau hingga sekarang.

‘’Pelanggan kebanyakan penjual es cincau. Kalau waktu puasa seperti ini banyak pula yang beli untuk konsumsi sendiri,’’ ujarnya.

Pada hari-hari biasa, Dina mengerjakan sendiri dengan sang suami. Khusus bulan puasa, dia menambah tiga pekerja untuk membantunya memproduksi cincau hijau guna memenuhi permintaan pesanan. Untuk satu kotak cincau hijau rukuran satu liter dijual Rp 7 ribu. ‘’Manfaatnya banyak, terutama untuk pencernaan. Dan cocok untuk campuran bermacam jenis minuman,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Angka Permohonan Diska di Madiun Masih Tinggi

Pelanggannya, mayoritas dari wilayah eks Karesidenan Madiun. Yakni, Kota/Kabupaten Madiun, Ngawi, Ponorogo, dan Magetan. Untuk pemasaran Dina memanfaatkan media sosial Facebook dan dari mulut ke mulut. Kebanyakan pelanggan dikirim langsung tanpa ekspedisi atau ambil sendiri. ‘’Kalau omzet biasanya Rp 500 ribu per hari. Dua hari puasa ini sudah mencapai Rp 2 juta per hari,’’ tuturnya. (mg3/sat)

MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Ramadan benar-benar menjadi bulan penuh berkah bagi perajin cincau hijau di Munggut, Wungu. Sebab, permintaan bahan minuman dari daun janggelan tersebut meningkat drastis. ‘’Biasanya sehari produksi 100-150 liter. Kalau puasa sampai 500 liter,’’ kata Dina Fitriani, salah seorang perajin, kemarin (25/3).

Sudah sejak 2016 Dina dan suaminya memproduksi cincau hijau. Bermula dari sekadar menjual minuman es cincau. Kemudian saat puasa banyak yang hendak membeli cincau saja. Berbekal resep sederhana, Dina dan suami pun memproduksi cincau hijau hingga sekarang.

‘’Pelanggan kebanyakan penjual es cincau. Kalau waktu puasa seperti ini banyak pula yang beli untuk konsumsi sendiri,’’ ujarnya.

Pada hari-hari biasa, Dina mengerjakan sendiri dengan sang suami. Khusus bulan puasa, dia menambah tiga pekerja untuk membantunya memproduksi cincau hijau guna memenuhi permintaan pesanan. Untuk satu kotak cincau hijau rukuran satu liter dijual Rp 7 ribu. ‘’Manfaatnya banyak, terutama untuk pencernaan. Dan cocok untuk campuran bermacam jenis minuman,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Kerajinan Miniatur Reyog Misdi Laku Terjual hingga Lima Negara

Pelanggannya, mayoritas dari wilayah eks Karesidenan Madiun. Yakni, Kota/Kabupaten Madiun, Ngawi, Ponorogo, dan Magetan. Untuk pemasaran Dina memanfaatkan media sosial Facebook dan dari mulut ke mulut. Kebanyakan pelanggan dikirim langsung tanpa ekspedisi atau ambil sendiri. ‘’Kalau omzet biasanya Rp 500 ribu per hari. Dua hari puasa ini sudah mencapai Rp 2 juta per hari,’’ tuturnya. (mg3/sat)

Most Read

Artikel Terbaru