29.4 C
Madiun
Monday, March 20, 2023

Machrudin Setia Tekuni Seni Pyrography, Kini Karyanya Dihargai Jutaan Rupiah

Seni lukis semakin berkembang. Kini muncul pyrography. Yakni, lukisan menggunakan media kayu dengan teknik pembakaran. Itu pula yang ditekuni Machrudin sejak 2011 silam. Siapa sangka, hasil karyanya diminati banyak pecinta lukisan.

———-

PAGI itu Machrudin tampak sedang sibuk di ruang kerjanya. Tangannya menggenggam sebuah solder. Dengan peranti tersebut dia melukis sosok wajah di permukaan papan tripleks. Setiap bagian wajah tersebut digambar dengan detail hingga terlihat mirip dengan aslinya.

Beberapa menit kemudian, pekerjaannya selesai. Diamatinya hasil lukisannya dengan jeli. Senyum pun mengembang di bibirnya tanda puas dengan gambar yang dibuatnya. ‘’Ini namanya lukisan pyrography,’’ ujar Machrudin.

Machrudin menekuni seni pyrography sejak 2011 silam. Namun, baru empat tahun kemudian mengomersialkan hasil karyanya dengan memanfaatkan media sosial dan informasi dari mulut ke mulut. ‘’Ternyata respons masyarakat bagus,’’ kata pria yang akrab disapa Mas Bull itu.

Baca Juga :  Fenomena Sosial pun Jadi Inspirasi Ciptakan Lagu

Machrudin rata-rata membutuhkan waktu sekitar sepekan untuk menyelesaikan satu lukisan pyrography. Penggarapannya bisa lebih lama jika memiliki tingkat kerumitan tinggi. ‘’Juga tergantung ukuran media lukisnya,’’ tuturnya sembari menyebutkan karyanya dibanderol Rp 100 ribu hingga Rp 1,5 juta.

Bagi Machrudin, membuat lukisan pyrography relatif minim kendala. Selain bahan yang mudah diperoleh, dia tak perlu pusing memikirkan perpaduan warna. ‘’Terpenting goresan solder jangan salah. Kalau salah harus diampelas, lalu digambar ulang,’’ ungkapnya.

Selain berkreasi dengan seni pyrography, sesekali Machrudin menggarap mural dan melukis dengan teknik konvensional. ‘’Sejak kecil saya memang suka menggambar,’’ tuturnya. (mg4/isd)

Seni lukis semakin berkembang. Kini muncul pyrography. Yakni, lukisan menggunakan media kayu dengan teknik pembakaran. Itu pula yang ditekuni Machrudin sejak 2011 silam. Siapa sangka, hasil karyanya diminati banyak pecinta lukisan.

———-

PAGI itu Machrudin tampak sedang sibuk di ruang kerjanya. Tangannya menggenggam sebuah solder. Dengan peranti tersebut dia melukis sosok wajah di permukaan papan tripleks. Setiap bagian wajah tersebut digambar dengan detail hingga terlihat mirip dengan aslinya.

Beberapa menit kemudian, pekerjaannya selesai. Diamatinya hasil lukisannya dengan jeli. Senyum pun mengembang di bibirnya tanda puas dengan gambar yang dibuatnya. ‘’Ini namanya lukisan pyrography,’’ ujar Machrudin.

Machrudin menekuni seni pyrography sejak 2011 silam. Namun, baru empat tahun kemudian mengomersialkan hasil karyanya dengan memanfaatkan media sosial dan informasi dari mulut ke mulut. ‘’Ternyata respons masyarakat bagus,’’ kata pria yang akrab disapa Mas Bull itu.

Baca Juga :  Fenomena Sosial pun Jadi Inspirasi Ciptakan Lagu

Machrudin rata-rata membutuhkan waktu sekitar sepekan untuk menyelesaikan satu lukisan pyrography. Penggarapannya bisa lebih lama jika memiliki tingkat kerumitan tinggi. ‘’Juga tergantung ukuran media lukisnya,’’ tuturnya sembari menyebutkan karyanya dibanderol Rp 100 ribu hingga Rp 1,5 juta.

Bagi Machrudin, membuat lukisan pyrography relatif minim kendala. Selain bahan yang mudah diperoleh, dia tak perlu pusing memikirkan perpaduan warna. ‘’Terpenting goresan solder jangan salah. Kalau salah harus diampelas, lalu digambar ulang,’’ ungkapnya.

Selain berkreasi dengan seni pyrography, sesekali Machrudin menggarap mural dan melukis dengan teknik konvensional. ‘’Sejak kecil saya memang suka menggambar,’’ tuturnya. (mg4/isd)

Most Read

Artikel Terbaru