28.1 C
Madiun
Saturday, March 25, 2023

Sarah Anabarja Pantang Takut Mencoba

Sarah Anabarja baru saja menyelesaikan pendidikan S3-nya salah satu perguruan tinggi ternama di Taiwan lewat jalur beasiswa. Kini, dosen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu bertekat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di Taiwan demi kemajuan pendidikan di tanah air.

………

Apa kabar ?

Alhamdulillah, sehat.

 

Kapan tiba di tanah air?

Pada 21 Januari lalu. Senang bisa kumpul kembali dengan keluarga.

 

Bagaimana ceritanya berhasil mendapatkan beasiswa studi S3 di Taiwan?

Awalnya, pada 2014 saya melakukan visiting scholar di Institute of International Relations (IIR) National Chengchi University (NCCU) Taiwan selama delapan bulan. Dari situ saya tertarik dengan iklim akademik dan riset di sana.

 

Lalu?

Kemudian, pada 2016 saya mendaftar seleksi Taiwan scholarship untuk S3, Alhamdulillah, berhasil. Tapi, belum beruntung bisa masuk kampus NCCU yang saya inginkan. Akhirnya saya memilih mengundurkan diri dari beasiswa tersebut.

 

Benarkah, dua tahun kemudian berhasil masuk NCCU?

Awalnya, pada 2017 saya mendaftar riset yang ditawarkan Kementrian Luar Negeri Taiwan. Alhamdulillah, saya terpilih menjadi peserta visiting scholar di Pusat Studi Asia Tenggara NCCU selama 12 bulan. Di tahun yang sama mempersiapkan diri kembali mencoba mendaftar studi S3 yang sempat gagal. Pada 2018, alhamdulillah saya diterima di NCCU.

Baca Juga :  Proyek Fisik Pemkot Madiun Jeda Lebaran

 

Apa saja syarat mengikuti seleksi beasiswa tersebut?

Kami diwajibkan bikin proposal riset, motivation letter, dan study plan. Juga memperhatikan detail dokumen yang menjadi syarat beasiswa, termasuk persiapan bahasa.

 

Bagaimana kiatnya hingga lolos program beasiswa?

Saya perhatikan betul dokumen-dokumen yang diminta dan menyerahkannya lebih awal. Itu saya lakukan untuk menunjukkan keseriusan mendaftar. Saya juga berusaha menyusun dokumen sebagus dan serapi mungkin.

 

Apa saja kegiatan Anda selama menempuh pendidikan di Taiwan?

Saya pernah mengajar di universitas terbuka (UT) di sana. Juga ikut kegiatan komunitas diaspora, Indonesian Diaspora Network Taiwan, dan kegiatan volunteer lainnya di Taipei Grand Mosque dan Taipei Cultural Mosque. Selain itu, menjadi teaching assistant beberapa mata kuliah yang diampu dosen asal Taiwan serta dosen tamu dari US dan Indonesia.

 

Apa bekal yang harus dimiliki seseorang jika ingin mendapatkan beasiswa seperti Anda?

Tekun dan tidak takut mencoba. Selain itu, mencari informasi sebanyak mungkin dari jejaring pertemanan maupun akademik seperti guru dan profesor. Bergabung komunitas akademik juga sangat membantu. (ti14/isd)

Sarah Anabarja baru saja menyelesaikan pendidikan S3-nya salah satu perguruan tinggi ternama di Taiwan lewat jalur beasiswa. Kini, dosen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu bertekat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di Taiwan demi kemajuan pendidikan di tanah air.

………

Apa kabar ?

Alhamdulillah, sehat.

 

Kapan tiba di tanah air?

Pada 21 Januari lalu. Senang bisa kumpul kembali dengan keluarga.

 

Bagaimana ceritanya berhasil mendapatkan beasiswa studi S3 di Taiwan?

Awalnya, pada 2014 saya melakukan visiting scholar di Institute of International Relations (IIR) National Chengchi University (NCCU) Taiwan selama delapan bulan. Dari situ saya tertarik dengan iklim akademik dan riset di sana.

 

Lalu?

Kemudian, pada 2016 saya mendaftar seleksi Taiwan scholarship untuk S3, Alhamdulillah, berhasil. Tapi, belum beruntung bisa masuk kampus NCCU yang saya inginkan. Akhirnya saya memilih mengundurkan diri dari beasiswa tersebut.

 

Benarkah, dua tahun kemudian berhasil masuk NCCU?

Awalnya, pada 2017 saya mendaftar riset yang ditawarkan Kementrian Luar Negeri Taiwan. Alhamdulillah, saya terpilih menjadi peserta visiting scholar di Pusat Studi Asia Tenggara NCCU selama 12 bulan. Di tahun yang sama mempersiapkan diri kembali mencoba mendaftar studi S3 yang sempat gagal. Pada 2018, alhamdulillah saya diterima di NCCU.

Baca Juga :  Dispendukcapil Kota Madiun Tambah Dua Mesin ADM Baru

 

Apa saja syarat mengikuti seleksi beasiswa tersebut?

Kami diwajibkan bikin proposal riset, motivation letter, dan study plan. Juga memperhatikan detail dokumen yang menjadi syarat beasiswa, termasuk persiapan bahasa.

 

Bagaimana kiatnya hingga lolos program beasiswa?

Saya perhatikan betul dokumen-dokumen yang diminta dan menyerahkannya lebih awal. Itu saya lakukan untuk menunjukkan keseriusan mendaftar. Saya juga berusaha menyusun dokumen sebagus dan serapi mungkin.

 

Apa saja kegiatan Anda selama menempuh pendidikan di Taiwan?

Saya pernah mengajar di universitas terbuka (UT) di sana. Juga ikut kegiatan komunitas diaspora, Indonesian Diaspora Network Taiwan, dan kegiatan volunteer lainnya di Taipei Grand Mosque dan Taipei Cultural Mosque. Selain itu, menjadi teaching assistant beberapa mata kuliah yang diampu dosen asal Taiwan serta dosen tamu dari US dan Indonesia.

 

Apa bekal yang harus dimiliki seseorang jika ingin mendapatkan beasiswa seperti Anda?

Tekun dan tidak takut mencoba. Selain itu, mencari informasi sebanyak mungkin dari jejaring pertemanan maupun akademik seperti guru dan profesor. Bergabung komunitas akademik juga sangat membantu. (ti14/isd)

Most Read

Artikel Terbaru

Dinkes Magetan Beli Susu Rp 800 Juta

Stok MinyaKita Ada, tapi Terbatas

Keliling Tambal Sulam Jalan Berlubang

Kang Giri Pastikan Harga Bapok Aman

Rusak, 15 Pasar Butuh Direhab