Bagi pasangan Hary Sasono dan Erica Puspasari Santoso, bersepeda menjadi sarana menjaga kekompakan dan kebersamaan. Namun, alasan tertentu membuat keduanya memilih sepeda tandem untuk menyalurkan hasrat gowesnya.
SRI MULYANI, Jawa Pos Radar Madiun
HOBI bersepeda tandem dilakoni Hary Sasono dan istrinya, Erica Puspasari Santoso, terhitung belum lama. Tepatnya sejak April lalu. Awalnya pasangan tersebut memilih joging dan hiking untuk menjaga kebugaran. Nah, suatu hari seorang teman meminjaminya sepeda tandem. ‘’Setelah dicoba ternyata asyik juga. Akhirnya kami beli tandem sendiri,’’ kata Hary.
Alasan lain Hary memilih sepeda tandem adalah karena istrinya memiliki masalah di mata hingga dokter tidak mengizinkan mengendarai apa pun sendirian.
Selama memiliki sepeda tandem alias couple, Hary dan Erica kemana pun selalu berdua mengeksplorasi rute baru. Pun, keduanya merasa semakin kompak dan saling memberi semangat. ‘’Naik sepeda tandem itu butuh koordinasi yang ekstra. Juga menyeimbangkan effort supaya tidak memberatkan salah satu,’’ terang Hary.
Sejauh ini, pasangan itu telah menjelajahi berbagai rute. Mulai wilayah Madiun Raya Dungus dan Kare (Kecamatan Wungu), Ngerong (Plaosan, Magetan), hingga luar daerah seperti Solo, Jogja, Pasuruan, Bandung, sampai Bali. ‘’Yang berat pastinya saat melaju di rute menanjak,’’ ujar warga Jalan Cokroaminoto, Kota Madiun, itu.
Selama ini, malam sebelum gowes Hary dan Erica selalu menyiapkan sepedanya. Kemudian, menentukan rute. Lalu, pagi sebelum berangkat melakukan sedikit pemanasan untuk menghindari cedera. ‘’Bawa botol minum tak boleh lupa,’’ tuturnya.
Bagi pasangan itu, gowes dengan sepeda tandem di Bali merupakan yang paling berkesan sejauh ini. Pasalnya, jalanan di Pulau Dewata sangat ramah pesepeda. Aspalnya mulus sehingga nyaman untuk gowes. ‘’Bahkan sampai jalan-jalan kecil di desa kondisinya mulus,’’ sebutnya. ‘’Tentunya pemandangan di sana juga indah, baik di kawasan pegunungan maupun pantai,’’ imbuhnya.
Selama ini, Hary dan Erica rutin bersepeda rata-rata empat kali dalam sepekan. Bagi keduanya, waktu yang paling nyaman adalah sekitar pukul 06.00. ‘’Jarak tempuh paling jauh sekitar 80 kilometer. Dari Ngawi ke Solo,’’ ungkap Hary. * (isd/c1)