MADIUN, Jawa Pos Radar Caruban – Progres penyidikan perampokan di rest area Tol Madiun–Nganjuk Km 626 A dan pencurian mesin ATM bank swasta seolah jalan di tempat. Tak satu pun dari pelaku tindak kejahatan yang terjadi dua bulan terakhir itu telah berhasil tertangkap. Minimnya petunjuk dan alat bukti membuat mereka semakin bebas berkeliaran. ‘’Belum tertangkap,’’ kata Kasatreskrim Polres Madiun AKP Logos Bintoro Rabu (22/1).
Sejatinya, upaya penangkapan terus dilakukan. Namun, sejumlah kendala cukup menyulitkan. Untuk kasus perampokan di rest area, Logos menyebut viralnya potongan gambar rekaman CCTV membuat pelaku kabur. ‘’Viralnya rekaman CCTV itu malah membuat pelaku kabur jauh,’’ ujar Logos.
Sejatinya, identitas perampok yang beraksi di peristirahatan jalan bebas hambatan Pajaran, Saradan, akhir tahun lalu itu telah dikantongi. Paling tidak, identitas mobil pelaku telah terekam di CCTV. Namun, pelaku berhasil melarikan diri setelah mengetahui aksi kejahatannya viral di media sosial. Saat dilakukan penyergapan di daerah Jawa Barat, rumah pelaku kosong melompong. ‘’Tim saat ini melakukan pengejaran ke luar Jawa,’’ ungkapnya.
Sedangkan pencurian mesin ATM, hingga kini belum ada perkembangan lebih lanjut. Terakhir, aparat kepolisian menemukan brankas ATM. Bagian mesin ATM itu dibuang di sebuah sungai di Karanganyar, Jateng. Saat ditemukan, kondisinya sudah rusak dengan lubang bekas las. Perampokan di tepi jalan nasional itu terekam CCTV. Polisi sudah mengambil sidik jari dari tempat kejadian perkara (TKP) dan mencocokkannya dengan dinas kependudukan. ‘’Doakan saja, agar pelaku secepatnya tertangkap,’’ pungkas Logos. (den/c1/fin)