MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Pandemi Covid-19 membuat skrining AIDS kurang maksimal. Sepanjang tahun ini, tercatat 48 penderita AIDS baru di Magetan. Angka itu menurun jika dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 70 orang. ‘’Penurunan ini mengundang tanda tanya,’’ kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Magetan Agoes Yudi Purnomo, Kamis (2/12).
Sejak 2018, angka penderita AIDS di Magetan fluktuatif. Pada 2018 tercatat 57 orang. Sedangkan tahun berikutnya naik menjadi 90 orang. Lalu, pada 2020 sebanyak 70 penderita dan tahun ini 48 orang.
Padahal, potensi penularan AIDS di Magetan tidak berkurang. Misalnya dari seks bebas. Seiring kemajuan zaman, bisnis prostitusi tidak lagi beroperasi secara konvensional, melainkan memanfaatkan aplikasi dan jejaring media sosial. ‘’Ini jadi kendala kami dalam melakukan deteksi,’’ ujarnya.
Akibat pandemi, skrining pun semakin tak maksimal. Keinginan warga untuk melakukan tes secara mandiri di rumah sakit maupun klinik kesehatan berkurang lantaran khawatir tertular virus korona. ‘’Kami berharap masyarakat lebih mengenali penyebab dan cara penularan penyakit ini. Dan, jangan sampai terlambat memeriksakan diri,’’ pinta Agoes. (mg5/c1/naz/her)