29.4 C
Madiun
Monday, March 20, 2023

Curah Hujan Tinggi, Kasus DBD Turun

MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Ini kabar melegakan. Kendati curah hujan sedang tinggi-tingginya, kasus demam berdarah dengue yang ditangani RSUD dr Sayidiman cenderung turun. ‘’Januari ke pertengahan Februari turun signifikan,’’ kata Plt Kabid Pelayanan RSUD dr Sayidiman Magetan Dinne Fitriya.

Dinne mengungkapkan, 77 pasien DBD dirawat sepanjang Desember 2022. Bulan berikutnya turun menjadi 73 kasus. Hingga pekan kedua bulan ini, pihaknya merawat 19 penderita penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti itu. Tiga di antaranya masih dalam perawatan.  ‘’Jumlah pasien anak dan orang dewasa yang dirawat cenderung sama,’’ ungkapnya.

Menurut Dinne, hampir setiap bulan ada pasien DBD yang dirawat. Hal tersebut pengaruh hujan yang kini tidak lagi kenal musim. Dulu, kasus DBD muncul hanya dalam periode musim hujan. Sebab nyamuk pembawa virus dengue bermukim di kubangan air. ‘’Sejauh ini belum ada pasien yang meninggal,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Janda 80 Tahun Rawat Tiga Adik Skizofrenia

Dia menerangkan, tingkat kesembuhan bergantung pada daya tahan tubuh pasien. Selain itu, kondisi ketika masuk kamar perawatan dan progres penyakitnya selama dirawat. ‘’Kalau pasien itu terlambat datang ke rumah sakit, waktu pemulihannya cenderung lebih lama,’’ jelas Dinne. (mg1/cor)

MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Ini kabar melegakan. Kendati curah hujan sedang tinggi-tingginya, kasus demam berdarah dengue yang ditangani RSUD dr Sayidiman cenderung turun. ‘’Januari ke pertengahan Februari turun signifikan,’’ kata Plt Kabid Pelayanan RSUD dr Sayidiman Magetan Dinne Fitriya.

Dinne mengungkapkan, 77 pasien DBD dirawat sepanjang Desember 2022. Bulan berikutnya turun menjadi 73 kasus. Hingga pekan kedua bulan ini, pihaknya merawat 19 penderita penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti itu. Tiga di antaranya masih dalam perawatan.  ‘’Jumlah pasien anak dan orang dewasa yang dirawat cenderung sama,’’ ungkapnya.

Menurut Dinne, hampir setiap bulan ada pasien DBD yang dirawat. Hal tersebut pengaruh hujan yang kini tidak lagi kenal musim. Dulu, kasus DBD muncul hanya dalam periode musim hujan. Sebab nyamuk pembawa virus dengue bermukim di kubangan air. ‘’Sejauh ini belum ada pasien yang meninggal,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun Konsisten Cetak SDM yang Unggul di Bidang Kesehatan

Dia menerangkan, tingkat kesembuhan bergantung pada daya tahan tubuh pasien. Selain itu, kondisi ketika masuk kamar perawatan dan progres penyakitnya selama dirawat. ‘’Kalau pasien itu terlambat datang ke rumah sakit, waktu pemulihannya cenderung lebih lama,’’ jelas Dinne. (mg1/cor)

Most Read

Artikel Terbaru