23.1 C
Madiun
Monday, June 5, 2023

Dorong Digitalisasi Pasar Tradisional, BRI-Pemkab Ngawi Luncurkan pasar.id

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Upaya BRI dalam mendorong digitalisasi pasar tradisional semakin nyata. Melalui program pasar.id, produktifitas dan kreativitas pedagang bakal semakin terpacu. Dari yang sebelumnya berjualan konfensional, kini mereka mampu menyesuaikan perkembangan teknologi dengan berniaga secara online.

Melalui pasar.id, pedagang dan pembeli bisa bertransaksi secara daring. ”Melalui web tersebut kami memfasilitasi pedagang untuk meng-upload lapak maupun dagangannya di pasar.id,” ujar Sami, Pemimpin Cabang BRI Ngawi.

Situs pasar.id merupakan salah satu terobosan BRI dalam mendukung digitalisasi perdagangan pasar tradisional. Yakni dengan memfasilitasi seluruh pedagang pasar di Indonesia.

Pasar Besar Ngawi (PBN) juga sudah terdaftar di dalamnya. Saat ini sudah 90 persen dari seluruh pedagang PBN terdaftar di situs tersebut. ”Yang sudah terdata masuk pasar.id sementara ini 300-an pedagang dari 805 pedagang PBN,” sebutnya.

Saat ini, jual beli melalui pasar.id di PBN dikelola oleh tenaga administrasi dari pengelola pasar di bawah Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja Ngawi. BRI Ngawi memberi dukungan berupa satu unit komputer untuk keperluan administrasi dan sepeda motor untuk kurir.

Lantaran berbasis web, konsumen tidak perlu mendownload aplikasi. Web ini dapat diakses melalui mesin telusur. ”Ke depan, kami berupaya memperluas jangkauan ke berbagai pasar lain di Ngawi,” ujarnya.

Baca Juga :  Ratusan Komunitas Indonesia Timur Bersatu Bantu Korban Erupsi Semeru

Sami mengungkapkan, sementara ini pedagang PBN perlu lebih intensif untuk mengunggah dan mengupdate etalase produk mereka. Karena itu, BRI juga melakukan pendampingan pada tahap pengembangan berikutnya. Sebab untuk jenis, ketersediaan stok, maupun harga terbaru, kelak harus dikelola sendiri oleh pemilik lapak.

”Penjual harus punya aplikasi Stroberi Kasir untuk mengunggah sendiri barang dagangannya,” jelas Sami.

Wakil Bupati Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko yang turut meresmikan pasar.id menuturkan, kemajuan teknologi di era digital tak dapat dihindari. Artinya, setiap orang perlu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Menurutnya, pasar.id menjadi satu terobosan dalam kegiatan transaksi. Pun demikian ada baiknya dalam beberapa waktu masyarakat perlu datang berkunjung ke pasar. ”Namun bisa saja ke depan persentase jual beli melalui pasar.id ini malah lebih tinggi dibandingkan jual beli konvensional,” katanya.

Melalui pasar.id, pedagang dan pembeli bisa mendapat kepastian soal harga. Selain itu, situs ini juga lebih memudahkan pedagang dalam mempromosikan jenis dagangannya. Wabup berharap terobosan yang ada bisa bermanfaat bagi pembeli, pedagang, serta pihak pengelola pasar. (rio/naz/adv)

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Upaya BRI dalam mendorong digitalisasi pasar tradisional semakin nyata. Melalui program pasar.id, produktifitas dan kreativitas pedagang bakal semakin terpacu. Dari yang sebelumnya berjualan konfensional, kini mereka mampu menyesuaikan perkembangan teknologi dengan berniaga secara online.

Melalui pasar.id, pedagang dan pembeli bisa bertransaksi secara daring. ”Melalui web tersebut kami memfasilitasi pedagang untuk meng-upload lapak maupun dagangannya di pasar.id,” ujar Sami, Pemimpin Cabang BRI Ngawi.

Situs pasar.id merupakan salah satu terobosan BRI dalam mendukung digitalisasi perdagangan pasar tradisional. Yakni dengan memfasilitasi seluruh pedagang pasar di Indonesia.

Pasar Besar Ngawi (PBN) juga sudah terdaftar di dalamnya. Saat ini sudah 90 persen dari seluruh pedagang PBN terdaftar di situs tersebut. ”Yang sudah terdata masuk pasar.id sementara ini 300-an pedagang dari 805 pedagang PBN,” sebutnya.

Saat ini, jual beli melalui pasar.id di PBN dikelola oleh tenaga administrasi dari pengelola pasar di bawah Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja Ngawi. BRI Ngawi memberi dukungan berupa satu unit komputer untuk keperluan administrasi dan sepeda motor untuk kurir.

Lantaran berbasis web, konsumen tidak perlu mendownload aplikasi. Web ini dapat diakses melalui mesin telusur. ”Ke depan, kami berupaya memperluas jangkauan ke berbagai pasar lain di Ngawi,” ujarnya.

Baca Juga :  Wahana Taman Wisata Tawun di Ngawi Rusak, Paguyuban UMKM Minta Perbaikan Fasum

Sami mengungkapkan, sementara ini pedagang PBN perlu lebih intensif untuk mengunggah dan mengupdate etalase produk mereka. Karena itu, BRI juga melakukan pendampingan pada tahap pengembangan berikutnya. Sebab untuk jenis, ketersediaan stok, maupun harga terbaru, kelak harus dikelola sendiri oleh pemilik lapak.

”Penjual harus punya aplikasi Stroberi Kasir untuk mengunggah sendiri barang dagangannya,” jelas Sami.

Wakil Bupati Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko yang turut meresmikan pasar.id menuturkan, kemajuan teknologi di era digital tak dapat dihindari. Artinya, setiap orang perlu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Menurutnya, pasar.id menjadi satu terobosan dalam kegiatan transaksi. Pun demikian ada baiknya dalam beberapa waktu masyarakat perlu datang berkunjung ke pasar. ”Namun bisa saja ke depan persentase jual beli melalui pasar.id ini malah lebih tinggi dibandingkan jual beli konvensional,” katanya.

Melalui pasar.id, pedagang dan pembeli bisa mendapat kepastian soal harga. Selain itu, situs ini juga lebih memudahkan pedagang dalam mempromosikan jenis dagangannya. Wabup berharap terobosan yang ada bisa bermanfaat bagi pembeli, pedagang, serta pihak pengelola pasar. (rio/naz/adv)

Terpopuler

Artikel Terbaru