JEMBER, Jawa Pos Radar Madiun – Ritual di Pantai Payangan, Jember berujung petaka. Sebanyak 20 orang dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara terseret ombak pantai selatan tersebut pada Minggu (13/2) dini hari.
Rombongan kelompok tersebut datang di Pantai Payangan dengan mengendarai mini bus Elf dan tiba di pantai selatan di Dusun Watu Ulo, Desa Sumberjo, Kecamatan Ambulu pada Sabtu (12/2) malam.
‘’Ada 24 orang dari rombongan Kelompok Tunggal Jati Nusantara yang tiba di Pantai Payangan pada Sabtu (12/2) pukul 23.00, namun 20 orang melakukan ritual dan empat orang berada di atas,” kata Kapolsek Ambulu AKP Makruf seperti dikutip dari JawaPos.com.
Menurutnya, pihak pengelola Bukit Seroja atau sebelah utara Pantai Payangan sudah mengingatkan rombongan tersebut agar tidak ke pantai, karena ombak besar. Namun, peringatan itu tak digubris dan rombongan tetap melakukan ritual di pantai pesisir laut selatan Jember itu.
‘’Dari 20 orang yang terseret arus itu, sebagian ditemukan dalam kondisi selamat dan meninggal dunia. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban yang hilang terbawa arus laut selatan Jember itu,’’ katanya.
Total sampai dengan saat ini korban meninggal saat ritual di Pantai Payangan itu sebanyak 10 orang. Sementara, satu orang belum ditemukan. (JawaPos.com/her)