29.4 C
Madiun
Monday, March 20, 2023

Spirit 2023

Oleh: Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd

KOTA Madiun banjir manusia. Ribuan warga memadati Pahlawan Street Center (PSC) sampai alun-alun. Saya melihatnya sendiri. Dari Balai Kota Madiun, saya sengaja berjalan kaki ke alun-alun usai gelaran doa bersama lintasagama. Kita berdoa jelang tutup tahun 2022 untuk lebih ke depannya. Baik untuk kita secara pribadi maupun untuk kota dan negeri ini.

Tim sebenarnya sudah menyiapkan kendaraan. Tapi saya pilih jalan kaki. Sekalian menikmati car free night. Ternyata ramai sekali. Sesuai yang saya prediksi. Tingkat keramaian tiga sampai empat kali lipat dari biasanya.

PSC memang jadi jujugan belakangan ini. Khususnya saat akhir pekan. Sabtu kemarin lebih ramai lagi. Warga dari berbagai kota datang. Mulai daerah sekitar maupun dari luar kota nan jauh seperti Jakarta. Mungkin sekalian mudik libur Natal dan tahun baru.

Sepanjang Jalan Pahlawan penuh orang. Mulai patung pecel sampai tugu. Saya juga meresmikan patung pendekar di gerbang PSC. Sebagai ikon baru kota kita. Sekaligus simbol kerukunan antar pendekar. Tanpa kerukunan, kota kita tidak bisa seperti sekarang ini. Kondusivitas ini harus terus terjaga. Patung itu sebagai pengingatnya.

Melihat keramaian itu saya senang sekaligus bangga. Apa yang kita upayakan membuahkan hasil nyata. Kota kita tidak punya banyak sumber daya alam. Tetapi bukan berarti tak menarik bagi wisatawan. Perlahan kita ubah melalui pembangunan.

Sejauh ini cukup memuaskan. Ribuan warga yang datang salah satu buktinya. Mereka tetap memilih Kota Madiun biarpun tak banyak wisata alam. Tempat-tempat baru yang kita hadirkan menjadi salah satu alasan mereka datang. Penasaran dengan Kota Madiun yang sekarang.

Itu yang memang kita harapkan. Rasa penasaran wisatawan itu yang harus terus kita kelola. Mereka harus terus dibuat penasaran dan bertanya-tanya. Akan ada apa lagi selanjutnya.

Karenanya, keramaian ini juga sekaligus tantangan bagi kita semua. Kota Madiun harus tetap menjadi primadona. Tahun 2023 harus lebih baik dari 2022. Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini.

Baca Juga :  Pelajaran Sejarah Lokal

Tidak ada kata berhenti. Belum saatnya berpuas diri. Kita harus terus berupaya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Begitu juga untuk kota kita ini. Harus semakin lebih baik. Harus semakin lebih menarik. Tahun baru semangat baru. Spirit 2023 harus jadi pelecut kita.

Mewujudkan itu tentu tidak bisa dengan berleha-leha. Perlu kerja yang lebih keras lagi. Karenanya, saya instruksikan organisasi perangkat daerah untuk langsung tancap gas di 2023 sejak awal. Tidak ada pekerjaan yang ditunda-tunda. Yang bisa dikerjakan ya harus dikerjakan secepatnya.

Pengadaan laptop, misalnya. Persiapannya sudah kita mulai dari akhir 2022 lalu. Pengadaan ini harus selesai dalam 100 hari kerja. Artinya, sekitar tiga bulan. Saya ingin sebelum tahun ajaran baru laptop sudah di tangan siswa dan guru. Begitu juga dengan pekerjaan yang lain. Harus cepat, tepat, dan bermanfaat.

Apalagi, agenda di 2023 cukup padat. Personel juga telah kita siapkan. Sudah kita lakukan mutasi dan promosi pejabat Jumat lalu. Ada 85 ASN. Pelantikan di lorong box culvert Sumber Wangi. Sengaja saya lakukan prosesi di sana sebagai pengingat ASN semua bahwa setiap pembangunan harus dapat dirasakan hasilnya.

Setiap pembangunan harus bermanfaat. Tidak ada pembangunan yang muspro. Itu hanya bisa dilakukan kalau kerja kita serius dan tidak asal-asalan. Tidak sekadar menggugurkan kewajiban. Setiap pekerjaan harus dilakukan secara optimal.

Apalagi, ini untuk masyarakat. Jangan sampai masyarakat dirugikan. ASN itu pelayan masyarakat. Harus melayani, bukan dilayani. Semangat itu harus terus digelorakan. Tahun 2023 Kota Madiun harus lebih baik dari sekarang. Pada 2019 lalu kota kita banjir air. Tahun 2022 sudah berganti banjir manusia.

Jangan hanya berhenti sampai di sini. Tahun 2023 harus banjir semua kebaikan. Mulai pendidikan, kesehatan, hingga perekonomian. Tahun ini saatnya menikmati hasil pembangunan untuk mendongkrak kesejahteraan. (*/isd)

Penulis adalah wali Kota Madiun

Oleh: Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd

KOTA Madiun banjir manusia. Ribuan warga memadati Pahlawan Street Center (PSC) sampai alun-alun. Saya melihatnya sendiri. Dari Balai Kota Madiun, saya sengaja berjalan kaki ke alun-alun usai gelaran doa bersama lintasagama. Kita berdoa jelang tutup tahun 2022 untuk lebih ke depannya. Baik untuk kita secara pribadi maupun untuk kota dan negeri ini.

Tim sebenarnya sudah menyiapkan kendaraan. Tapi saya pilih jalan kaki. Sekalian menikmati car free night. Ternyata ramai sekali. Sesuai yang saya prediksi. Tingkat keramaian tiga sampai empat kali lipat dari biasanya.

PSC memang jadi jujugan belakangan ini. Khususnya saat akhir pekan. Sabtu kemarin lebih ramai lagi. Warga dari berbagai kota datang. Mulai daerah sekitar maupun dari luar kota nan jauh seperti Jakarta. Mungkin sekalian mudik libur Natal dan tahun baru.

Sepanjang Jalan Pahlawan penuh orang. Mulai patung pecel sampai tugu. Saya juga meresmikan patung pendekar di gerbang PSC. Sebagai ikon baru kota kita. Sekaligus simbol kerukunan antar pendekar. Tanpa kerukunan, kota kita tidak bisa seperti sekarang ini. Kondusivitas ini harus terus terjaga. Patung itu sebagai pengingatnya.

Melihat keramaian itu saya senang sekaligus bangga. Apa yang kita upayakan membuahkan hasil nyata. Kota kita tidak punya banyak sumber daya alam. Tetapi bukan berarti tak menarik bagi wisatawan. Perlahan kita ubah melalui pembangunan.

Sejauh ini cukup memuaskan. Ribuan warga yang datang salah satu buktinya. Mereka tetap memilih Kota Madiun biarpun tak banyak wisata alam. Tempat-tempat baru yang kita hadirkan menjadi salah satu alasan mereka datang. Penasaran dengan Kota Madiun yang sekarang.

Itu yang memang kita harapkan. Rasa penasaran wisatawan itu yang harus terus kita kelola. Mereka harus terus dibuat penasaran dan bertanya-tanya. Akan ada apa lagi selanjutnya.

Karenanya, keramaian ini juga sekaligus tantangan bagi kita semua. Kota Madiun harus tetap menjadi primadona. Tahun 2023 harus lebih baik dari 2022. Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini.

Baca Juga :  Catatan Perjalanan Umrah Istimewa Ladima Semasih Pandemi Covid-19 (7)

Tidak ada kata berhenti. Belum saatnya berpuas diri. Kita harus terus berupaya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Begitu juga untuk kota kita ini. Harus semakin lebih baik. Harus semakin lebih menarik. Tahun baru semangat baru. Spirit 2023 harus jadi pelecut kita.

Mewujudkan itu tentu tidak bisa dengan berleha-leha. Perlu kerja yang lebih keras lagi. Karenanya, saya instruksikan organisasi perangkat daerah untuk langsung tancap gas di 2023 sejak awal. Tidak ada pekerjaan yang ditunda-tunda. Yang bisa dikerjakan ya harus dikerjakan secepatnya.

Pengadaan laptop, misalnya. Persiapannya sudah kita mulai dari akhir 2022 lalu. Pengadaan ini harus selesai dalam 100 hari kerja. Artinya, sekitar tiga bulan. Saya ingin sebelum tahun ajaran baru laptop sudah di tangan siswa dan guru. Begitu juga dengan pekerjaan yang lain. Harus cepat, tepat, dan bermanfaat.

Apalagi, agenda di 2023 cukup padat. Personel juga telah kita siapkan. Sudah kita lakukan mutasi dan promosi pejabat Jumat lalu. Ada 85 ASN. Pelantikan di lorong box culvert Sumber Wangi. Sengaja saya lakukan prosesi di sana sebagai pengingat ASN semua bahwa setiap pembangunan harus dapat dirasakan hasilnya.

Setiap pembangunan harus bermanfaat. Tidak ada pembangunan yang muspro. Itu hanya bisa dilakukan kalau kerja kita serius dan tidak asal-asalan. Tidak sekadar menggugurkan kewajiban. Setiap pekerjaan harus dilakukan secara optimal.

Apalagi, ini untuk masyarakat. Jangan sampai masyarakat dirugikan. ASN itu pelayan masyarakat. Harus melayani, bukan dilayani. Semangat itu harus terus digelorakan. Tahun 2023 Kota Madiun harus lebih baik dari sekarang. Pada 2019 lalu kota kita banjir air. Tahun 2022 sudah berganti banjir manusia.

Jangan hanya berhenti sampai di sini. Tahun 2023 harus banjir semua kebaikan. Mulai pendidikan, kesehatan, hingga perekonomian. Tahun ini saatnya menikmati hasil pembangunan untuk mendongkrak kesejahteraan. (*/isd)

Penulis adalah wali Kota Madiun

Most Read

Artikel Terbaru