30.7 C
Madiun
Sunday, May 28, 2023

Tiket KA, Tomat dan Telur Ayam Ras Dominasi Inflasi Kota Madiun Januari 2022

Oleh: Statistisi Ahli Pertama BPS Magetan Heru Eko Prastyo

BPS Kota Madiun sebagai salah satu dari 90 kabupaten/kota yang melakukan penghitungan tingkat inflasi di Indonesia telah merilis berita resmi statistik yang berjudul “Perkembangan Indeks Harga Konsumen Januari 2022” pada Rabu (9/2) lalu.

Berita resmi statistik (BRS) perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) itu rilis setiap bulan. Tujuannya untuk mempublikasikan perkembangan IHK, tingkat inflasi bulanan (month to month/mtm) dan share komoditas yang menjadi penyebab inflasi bulanan.

BPS Kota Madiun mencatat perkembangan indeks harga konsumen (IHK) pada Januari 2022 sebesar 106,91. Angka 106,91 menyatakan bahwa harga komoditas pada periode berjalan (Januari 2022) lebih besar dibanding dengan tahun dasar penghitungan (2018). Selain untuk mengetahui perubahan harga sekelompok barang dan jasa, perubahan IHK dari waktu ke waktu dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat kenaikan inflasi atau deflasi suatu wilayah.

Tingkat inflasi Kota Madiun (mtm) pada Januari 2022 didapatkan dengan membandingkan nilai IHK Januari 2022 dengan Desember 2021 sebesar 0,44 persen. Sedangkan, tingkat inflasi dari tahun ke tahun atau yoy sebesar 1,84 persen. Sebagai tambahan informasi, dari delapan BPS kabupaten/kota penghitung inflasi di Jatim, inflasi (mtm) tertinggi terdapat di Kota Malang sebesar 0,52 persen dan terendah di Sumenep 0,24 persen.

Adapun inflasi sebesar 0,44 persen di Kota Madiun pada Januari 2022 telah menyebabkan kenaikan signifikan di beberapa kelompok komoditas barang dan jasa. Kelompok kesehatan menjadi kelompok komoditas yang paling terdampak inflasi Januari 2022, yakni sebesar 1,12 persen.

Dari 4 subkelompok yang dihitung, tiga subkelompok mengalami kenaikan harga. Meliputi subkelompok obat obatan, rawat inap dan jasa kesehatan lainnya. Sedangkan, subkelompok rawat jalan tidak mengalami perubahan IHK. Subkelompok rawat inap mengalami inflasi tertinggi. Dengan kata lain biaya rawat inap pada Januari 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2021.

Sementara, kenaikan harga kelompok komoditas kesehatan bisa disebabkan oleh meningkatnya permintaan penggunaan komoditas kesehataan itu sendiri di masa meningkatkanya kasus positif Covid-19. Sedangkan, jumlah fasilitas kesehatan tetap atau konstan.

Berada di bawahnya, kelompok komoditas transportasi menjadi kelompok komoditas nomor dua yang paling terdampak inflasi Januari 2022 di Kota Madiun. Kemudian, subkelompok jasa angkutan penumpang mengalami inflasi tetrtingi sebesar 6,93 persen.

Dengan kata lain, harga jasa angkutan penumpang mengalami kenaikan signifikan pada Januari 2022 dibanding dengan desember 2021. Hal ini dimungkinkan karena minimnya jasa angkutan yang beroperasi imbas dari kebijakan pemerintah terkait pembatasan mobilitas penduduk di kala meningkatnya jumlah kasus positif di Kota Madiun pada Januari 2022.

Baca Juga :  Birrul Walidain

Indikator sumbangan atau share digunakan untuk mengetahui komoditas mana yang menjadi penyumbang dominan maupun penyebab terbesar terjadinya inflasi di suatu daerah pada periode tertentu. Jika indikator andil lebih besar dari nol berarti komoditas tersebut memberikan penyebab terjadinya inflasi tentu saja semakin besar. Dan, akan menjadikan komoditas tersebut sebagai penyumbang dominan terjadinya inflasi. Sebaliknya, jika bernilai negatif berati memiliki andil terhadap munculnya deflasi.

Penyebab tertinggi inflasi di Kota Madiun pada Januari 2022 adalah tarif tiket kereta api (KA) dengan nilai andil inflasi sebesar 0.11 persen. Meski begitu, kelompok komoditas makanan, minuman dan tembakau masih menjadi penyebab dominan di antara 10 kelompopk komoditas lainnya. Yaitu sebesar 0,19 persen. Dan, di bawahnya adalah kelompok transportasi yang membaerikan andil sebesar 0,13 persen. Komoditas makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil paling dominan adalah tomat dan telur ayam ras dengan andil masing masing adalah 0,07 persen dan 0,05 persen.

Komoditas makanan, minimun, dan tembakau hampir selalu menjadi andil dominan disetiap inflasi yang terjadi karena makanan dan minuman sendiri menjadi kebutuhan pokok yang harus segera terpenuhi. Kelangkaan komoditas bahan makanan dan minuman tertentu akan menyebabkan kenaikan harga yang signifikan kebeberapa komoditas lainnya dibandingkan dengan kelangkaan komoditas barang atau jasa lainnya.

Secara umum, komoditas barang dan jasa di Kota Madiun pada Januari 2022 mengalami kenaikan harga. Hal ini disebabkan karena tingkat permintaan yang tinggi. Sedangkan tingkat penawaran tetap atau bahkan menurun karena kenaikan kasus positif Covid-19 di Kota Madiun. Terlebih per tanggal 15 Februari 2022 lalu, sesuai dengan Intruksi Mendagri nomor 10/2022 Kota Madiun masuk PPKM level 3.

Hal ini tentu bisa menjadi indikator awal bahwa kenaikan harga 11 kelompok komoditas masih akan terjadi di bulan selanjutnya. Meski demikian, tingkat inflasi masih dalam tingkatan ringan. Di mana secara umum kenaikan harga yang terjadi tidak akan mengganggu aktivitas perekonomian dan cenderung masih bisa dikendalikan. (*)

Oleh: Statistisi Ahli Pertama BPS Magetan Heru Eko Prastyo

BPS Kota Madiun sebagai salah satu dari 90 kabupaten/kota yang melakukan penghitungan tingkat inflasi di Indonesia telah merilis berita resmi statistik yang berjudul “Perkembangan Indeks Harga Konsumen Januari 2022” pada Rabu (9/2) lalu.

Berita resmi statistik (BRS) perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) itu rilis setiap bulan. Tujuannya untuk mempublikasikan perkembangan IHK, tingkat inflasi bulanan (month to month/mtm) dan share komoditas yang menjadi penyebab inflasi bulanan.

BPS Kota Madiun mencatat perkembangan indeks harga konsumen (IHK) pada Januari 2022 sebesar 106,91. Angka 106,91 menyatakan bahwa harga komoditas pada periode berjalan (Januari 2022) lebih besar dibanding dengan tahun dasar penghitungan (2018). Selain untuk mengetahui perubahan harga sekelompok barang dan jasa, perubahan IHK dari waktu ke waktu dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat kenaikan inflasi atau deflasi suatu wilayah.

Tingkat inflasi Kota Madiun (mtm) pada Januari 2022 didapatkan dengan membandingkan nilai IHK Januari 2022 dengan Desember 2021 sebesar 0,44 persen. Sedangkan, tingkat inflasi dari tahun ke tahun atau yoy sebesar 1,84 persen. Sebagai tambahan informasi, dari delapan BPS kabupaten/kota penghitung inflasi di Jatim, inflasi (mtm) tertinggi terdapat di Kota Malang sebesar 0,52 persen dan terendah di Sumenep 0,24 persen.

Adapun inflasi sebesar 0,44 persen di Kota Madiun pada Januari 2022 telah menyebabkan kenaikan signifikan di beberapa kelompok komoditas barang dan jasa. Kelompok kesehatan menjadi kelompok komoditas yang paling terdampak inflasi Januari 2022, yakni sebesar 1,12 persen.

Dari 4 subkelompok yang dihitung, tiga subkelompok mengalami kenaikan harga. Meliputi subkelompok obat obatan, rawat inap dan jasa kesehatan lainnya. Sedangkan, subkelompok rawat jalan tidak mengalami perubahan IHK. Subkelompok rawat inap mengalami inflasi tertinggi. Dengan kata lain biaya rawat inap pada Januari 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2021.

Sementara, kenaikan harga kelompok komoditas kesehatan bisa disebabkan oleh meningkatnya permintaan penggunaan komoditas kesehataan itu sendiri di masa meningkatkanya kasus positif Covid-19. Sedangkan, jumlah fasilitas kesehatan tetap atau konstan.

Berada di bawahnya, kelompok komoditas transportasi menjadi kelompok komoditas nomor dua yang paling terdampak inflasi Januari 2022 di Kota Madiun. Kemudian, subkelompok jasa angkutan penumpang mengalami inflasi tetrtingi sebesar 6,93 persen.

Dengan kata lain, harga jasa angkutan penumpang mengalami kenaikan signifikan pada Januari 2022 dibanding dengan desember 2021. Hal ini dimungkinkan karena minimnya jasa angkutan yang beroperasi imbas dari kebijakan pemerintah terkait pembatasan mobilitas penduduk di kala meningkatnya jumlah kasus positif di Kota Madiun pada Januari 2022.

Baca Juga :  Musrenbang Internasional

Indikator sumbangan atau share digunakan untuk mengetahui komoditas mana yang menjadi penyumbang dominan maupun penyebab terbesar terjadinya inflasi di suatu daerah pada periode tertentu. Jika indikator andil lebih besar dari nol berarti komoditas tersebut memberikan penyebab terjadinya inflasi tentu saja semakin besar. Dan, akan menjadikan komoditas tersebut sebagai penyumbang dominan terjadinya inflasi. Sebaliknya, jika bernilai negatif berati memiliki andil terhadap munculnya deflasi.

Penyebab tertinggi inflasi di Kota Madiun pada Januari 2022 adalah tarif tiket kereta api (KA) dengan nilai andil inflasi sebesar 0.11 persen. Meski begitu, kelompok komoditas makanan, minuman dan tembakau masih menjadi penyebab dominan di antara 10 kelompopk komoditas lainnya. Yaitu sebesar 0,19 persen. Dan, di bawahnya adalah kelompok transportasi yang membaerikan andil sebesar 0,13 persen. Komoditas makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil paling dominan adalah tomat dan telur ayam ras dengan andil masing masing adalah 0,07 persen dan 0,05 persen.

Komoditas makanan, minimun, dan tembakau hampir selalu menjadi andil dominan disetiap inflasi yang terjadi karena makanan dan minuman sendiri menjadi kebutuhan pokok yang harus segera terpenuhi. Kelangkaan komoditas bahan makanan dan minuman tertentu akan menyebabkan kenaikan harga yang signifikan kebeberapa komoditas lainnya dibandingkan dengan kelangkaan komoditas barang atau jasa lainnya.

Secara umum, komoditas barang dan jasa di Kota Madiun pada Januari 2022 mengalami kenaikan harga. Hal ini disebabkan karena tingkat permintaan yang tinggi. Sedangkan tingkat penawaran tetap atau bahkan menurun karena kenaikan kasus positif Covid-19 di Kota Madiun. Terlebih per tanggal 15 Februari 2022 lalu, sesuai dengan Intruksi Mendagri nomor 10/2022 Kota Madiun masuk PPKM level 3.

Hal ini tentu bisa menjadi indikator awal bahwa kenaikan harga 11 kelompok komoditas masih akan terjadi di bulan selanjutnya. Meski demikian, tingkat inflasi masih dalam tingkatan ringan. Di mana secara umum kenaikan harga yang terjadi tidak akan mengganggu aktivitas perekonomian dan cenderung masih bisa dikendalikan. (*)

Most Read

Artikel Terbaru