KOTA MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Madiun butuh waktu lebih dari dua pekan mengecek ribuan laptop pembelajaran siswa SD-SMP negeri hasil pengadaan tahun ini. Itu artinya, para siswa harus sabar menunggu untuk menerima laptop pinjam pakai dari pemkot tersebut.
Diketahui, ribuan komputer jinjing itu sudah tiba Jumat (10/3) lalu. ‘’Laptop harus kami cek dahulu. Pengecekan butuh waktu dua pekan, bisa juga lebih,’’ kata Kepala Dindik Kota Madiun Lismawati, Minggu (12/3).
Menurut dia, 9.400 unit laptop itu wajib melalui tahap pengecekan sebelum dipinjampakaikan kepada siswa. Itu untuk memastikan barang sesuai pesanan yang tertera dalam kontrak kerja dengan rekanan penyedia. Pun, meminimalkan potensi yang menyalahi aturan. ‘’Setelah selesai akan segera kami distribusikan,’’ janjinya.
Lismawati menyebutkan, ribuan unit laptop dibeli dari PT Acer Indonesia. Yakni, tipe Chromebook 311 dengan sistem operasi ChromeOS produk Google. Seluruhnya bakal melewati tahap pengecekan dari tim Politeknik Negeri Madiun (PNM). ‘’Tim akan mengecek satu per satu unit laptop,’’ ujarnya.
Setelah lolos pengecekan, lanjut Lismawati, bakal didistribusikan ke sejumlah SD-SMP negeri di kota ini. Masing-masing untuk kelas IV dan V SD serta kelas VII dan VIII SMP. ‘’Sehingga, kelas IV, V dan VI serta kelas VII, VIII, IX sudah pegang laptop tahun ini,’’ ujarnya.
Dia menambahkan, pemkot merogoh APBD 2023 sekitar Rp 48 miliar untuk merealisasikan salah satu program strategis prioritas itu. Harga tersebut jauh lebih miring Rp 4 miliar dari pagu anggaran Rp 52 miliar. Atau kisaran harganya  Rp 5 juta per unit. ‘’Kami berharap program laptop ini dapat membantu kegiatan belajar-mengajar siswa,’’ ucapnya.
Diketahui, pemkot memilih PT Acer Indonesia melalui sejumlah pertimbangan. Di antaranya, rekanan memiliki barang dengan jumlah serta spek yang diinginkan dan memiliki layanan garansi atau service center di Kota Madiun. Pun, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) cukup tinggi. (ggi/sat)