PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Materi tentang pendidikan seksual bakal dimasukkan dalam pembelajaran di SMP. Wacana itu digagas oleh Pemkab Pacitan sebagai tindak lanjut atas maraknya kasus pernikahan dini dan hamil di luar nikah di kalangan anak sekolah.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPKB dan PPPA) Pacitan Jayuk Susilaningtyas mengatakan, ide itu muncul sebagai upaya pemkab untuk mengurangi angka putus sekolah karena nikah dini.
”Hal ini menjadi terobosan kami dan sudah disampaikan ke pak bupati serta dinas pendidikan (dindik),” katanya, Senin (27/3).
Selain tentang pendidikan seksual, materi yang ikut dimasukkan dalam pembelajaran di sekolah mencakup kesehatan reproduksi bagi remaja. Namun demikian, apa saja materi pasti yang akan diajarkan saat ini masih disusun oleh dindik. ”Kami harapkan bisa mulai dalam waktu dekat. Mungkin menggunakan pilot project dulu, nggak harus langsung menyeluruh diterapkan di semua sekolah,” ujar Jayuk.
Di sisi lain, Jayuk menilai dampak dari kemudahan siswa dalam mengakses teknologi juga berpengaruh pada psikologi mereka. Karena itu pembelajaran mengenai hal tersebut perlu juga dimasukkan. ”Tentu kalau harus memblokir konten seksual bukan perkara mudah. Karena itu kami coba luruskan dan kontrol informasinya agar bisa dipahami siswa dan tidak disalahartikan,’’ terangnya. (gen/her)