21.8 C
Madiun
Monday, May 29, 2023

Di Ngawi, Banyak Lulusan SMA/SMK Tak Kuliah karena Faktor Ekonomi

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Lulusan SMA/SMK sederajat di Ngawi cenderung enggan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Setidaknya, hanya 2.499 yang berkuliah dari total 7.811 siswa yang lulus tahun lalu.

Dengan kalimat lain, data Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jawa Timur Wilayah Ngawi menyebutkan bahwa 5.312 lulusan bukan termasuk generasi lanjut kuliah. ‘’Pilih mencari kerja, bahkan menikah,’’ kata Kepala Cabdindik Jatim Wilayah Ngawi Supardi kemarin (29/3).

Supardi memetakan 68 persen lulusan SMA/SMK sederajat yang tidak kuliah rata-rata terkendala ekonomi. Persoalan itu dapat diurai pemerintah dengan pemberian beasiswa dan menyediakan perguruan tinggi negeri (PTN) di daerah.

‘’Pemkab Ngawi meminta rekomendasi pemberian beasiswa setiap tahunnya. Nah, jumlah penerimanya harus diperbanyak,’’ ujarnya.

Menurut dia, penyediaan kampus negeri di daerah menjadi solusi biaya kuliah murah. Setidaknya orang tua tidak terlalu pusing memikirkan ongkos bulanan anaknya. Persoalan yang umumnya dialami mahasiswa rantau.

Baca Juga :  SMAN Punung Kembali Gelar KBM Tatap Muka

Misalnya, biaya sewa rumah kos, makan-minum, dan transportasi. ‘’Hadirnya PTN di Ngawi akan memperbanyak lulusan SMA atau SMK berkuliah,’’ ucapnya.

Supardi menegaskan bahwa kuliah sangat penting. Sebab salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Bagi si anak, setidaknya memperbesar kesempatan bekerja dan hidup yang layak. Pemkab pun merasakan efek dominonya. Angka warga prasejahtera berangsur-angsur turun. ‘’Pembangunan SDM menentukan kemajuan daerah,’’ tuturnya.

Cabdindik Ngawi tengah mendata lulusan SMA/SMK sederajat yang lanjut kuliah tahun ini. Melacak anak yang diterima PTN melalui seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP) 2023. ‘’Masih pendataan,’’ kata Supardi. (sae/cor)

Upaya Putus Tren Tak Lanjut Kuliah

  • Pemberian beasiswa sebanyak-banyaknya ke anak tidak mampu
  • Mendirikan perguruan tinggi negeri di daerah untuk mempermurah biaya orang tua
  • Cabdindik Jatim Wilayah Ngawi mendata 5.312 lulusan SMA/SMK sederajat tahun lalu tidak kuliah
  • Kebanyakan terkendala ekonomi

Sumber: Diolah dari wawancara

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Lulusan SMA/SMK sederajat di Ngawi cenderung enggan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Setidaknya, hanya 2.499 yang berkuliah dari total 7.811 siswa yang lulus tahun lalu.

Dengan kalimat lain, data Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jawa Timur Wilayah Ngawi menyebutkan bahwa 5.312 lulusan bukan termasuk generasi lanjut kuliah. ‘’Pilih mencari kerja, bahkan menikah,’’ kata Kepala Cabdindik Jatim Wilayah Ngawi Supardi kemarin (29/3).

Supardi memetakan 68 persen lulusan SMA/SMK sederajat yang tidak kuliah rata-rata terkendala ekonomi. Persoalan itu dapat diurai pemerintah dengan pemberian beasiswa dan menyediakan perguruan tinggi negeri (PTN) di daerah.

‘’Pemkab Ngawi meminta rekomendasi pemberian beasiswa setiap tahunnya. Nah, jumlah penerimanya harus diperbanyak,’’ ujarnya.

Menurut dia, penyediaan kampus negeri di daerah menjadi solusi biaya kuliah murah. Setidaknya orang tua tidak terlalu pusing memikirkan ongkos bulanan anaknya. Persoalan yang umumnya dialami mahasiswa rantau.

Baca Juga :  DPRD Ngawi Minta Pemkab Evaluasi Matang Pelaksanaan Full Day School

Misalnya, biaya sewa rumah kos, makan-minum, dan transportasi. ‘’Hadirnya PTN di Ngawi akan memperbanyak lulusan SMA atau SMK berkuliah,’’ ucapnya.

Supardi menegaskan bahwa kuliah sangat penting. Sebab salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Bagi si anak, setidaknya memperbesar kesempatan bekerja dan hidup yang layak. Pemkab pun merasakan efek dominonya. Angka warga prasejahtera berangsur-angsur turun. ‘’Pembangunan SDM menentukan kemajuan daerah,’’ tuturnya.

Cabdindik Ngawi tengah mendata lulusan SMA/SMK sederajat yang lanjut kuliah tahun ini. Melacak anak yang diterima PTN melalui seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP) 2023. ‘’Masih pendataan,’’ kata Supardi. (sae/cor)

Upaya Putus Tren Tak Lanjut Kuliah

  • Pemberian beasiswa sebanyak-banyaknya ke anak tidak mampu
  • Mendirikan perguruan tinggi negeri di daerah untuk mempermurah biaya orang tua
  • Cabdindik Jatim Wilayah Ngawi mendata 5.312 lulusan SMA/SMK sederajat tahun lalu tidak kuliah
  • Kebanyakan terkendala ekonomi

Sumber: Diolah dari wawancara

Most Read

Artikel Terbaru