PACITAN – Truk S 8731 UR yang dikemudikan Paidi, warga Sudimoro, Pacitan, berjalan mundur. Membentur dinding tebing dan nyemplung parit. Nahas itu terjadi di tanjakan Gawang, Dusun Kresek, Gawang, Kebonagung, Pacitan, sekitar pukul 10.00 kemarin (18/4). ‘’Sudah saya rem tapi gak mau berhenti,’’ kata Paidi.
Dari Pacitan (kota), Paidi hendak mengirim 100 kantong pakan udang seberat dua ton ke Pantai Daki, Sudimoro. Sial, saat melintas di tanjakan Gawang dia berpapasan dengan pengendara sepeda motor yang ugal-ugalan. Kendaraan roda dua tersebut menyalip mobil di depannya. Lantaran jarak terlampau dekat, Paidi memperlambat laju truknya untuk menghindari tabrakan. ‘’Tapi truk malah mundur, direm gak mau berhenti. Padahal sudah saya handrem juga,’’ ungkapnya.
Paidi memastikan truknya laik jalan. Pun baru dibeli beberapa tahun lalu. Pun barang yang diangkut tergolong ringan. Namun apes, lantaran berhenti di tengah jalan dengan kemiringan 45 derajat, mesinnya tak kuat menanjak ulang. ‘’Sempat menabrak batu besar sebelum masuk parit. Untungnya tidak sampai terbalik,’’ ujarnya.
Dia menambahkan meski mendapati truknya celaka, sepeda motor serta mobil roda empat tak peduli. Mereka membiarkan Paidi dan kernetnya terjebak di kabin truk. Beruntung, warga sekitar sudi memberi pertolongan pertama. ‘’Hanya luka lecet di siku dan paha, motornya sudah kabur ke arah Pacitan,’’ kesal Paidi.
Untuk mengevakuasi truknya, Paidi menunggu derek dari bengkel terdekat. Pun dua ton pakan udang tersebut diangkut menggunakan kendaraan lain. Akibat membentur dinding tebing, beberapa titik bodi truk penyok. ‘’Sepertinya ada yang korslet karena nabrak,’’ imbuhnya
Di lokasi tersebut memang kerap jadi ranjau bagi kendaran berat. Tahun lalu, tercatat empat kejadian serupa di tanjakan ini. Mayoritas truk yang gagal menanjak. (gen/sat)