MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Berkah di balik musibah. Banjir yang merendam dua dusun di Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Rabu pagi (22/3) justru disikapi sebagian warga dengan bungah. Pasalnya, bersamaan meluapnya air, ratusan belut yang semula berada di sawah meluber ke jalan.
Tampak belasan warga, mulai anak-anak hingga dewasa, berburu belut di pinggir jalan Desa Tempursari menuju arah Caruban. Pun, tidak butuh peralatan khusus untuk menangkap belut yang terbawa arus banjir. Melainkan cukup menggunakan tangan kosong. ‘’Ini dapat kurang lebih satu kilogram. Lumayan buat lauk,’’ ujar Alex, salah seorang warga.
Meski begitu, pemuda 20 tahun itu tidak berharap desanya setiap musim hujan selalu dilanda banjir. ‘’Soalnya, mobilitas warga pasti terganggu. Belum lagi sawah tergenang,’’ ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, hujan lebat semalam suntuk yang mengguyur wilayah Kabupaten Madiun mengakibatkan sejumlah desa di tiga kecamatan terendam banjir. Air masuk ke ratusan rumah warga dengan ketinggian 30-50 sentimeter. Bahkan, satu jembatan ambrol. Pun, sejumlah ruas jalan alternatif tergenang.
Catatan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) setempat, wilayah yang tergenang banjir adalah Tempursari, Wungu; Sendangrejo, Madiun; Plumpungrejo dan Desa/Kecamatan Wonoasri. Juga Desa Kaliabu, Mejayan. Jembatan penghubung antara desa setempat dan Purwosari ambrol karena tidak kuat menahan debit air yang tinggi. Air juga menggenangi jalan alternatif dari Kota Madiun arah Dimong. (mg3/isd)