NGAWI – Perwakilan tenaga honorer kategori dua (THK-2) Ngawi yang ikut aksi unjuk rasa di depan Istana Negara Selasa siang (30/10) pulang dengan tangan hampa. Harapan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sia-sia. Sebab, RI 1 itu sedang memantau langsung pencarian korban pesawat Lion Air yang jatuh. ‘’Belum ada hasil,’’ kata Ketua Forum THK-2 Ngawi Didik Kuntono.
Didik mengungkapkan ada perubahan agenda aksi kemarin. Sebelumnya, direncanakan di dua lokasi. Yakni, depan Istana Negara dan gedung DPR RI. Namun, hingga malam massa belum berhasil beraudiensi dengan Jokowi. Termasuk pejabat di Istana Negara. ‘’Malam ini (kemarin, Red) rencananya rekan-rekan mau menginap di depan Istana Negara sampai ketemu Pak Jokowi,’’ ujarnya.
Namun, Didik tidak ikut menginap bersama sejawatnya dari derah lain se-Indonesia. Bersama rombongan 30 orang, rencananya sudah siap-siap kembali ke Bumi Orek-Orek. ‘’Rombongan dari Ngawi akan langsung balik, karena kami sudah ada agenda lain,’’ tuturnya.
Kendati begitu, Didik masih berharap sejawatnya berhasil bertemu Jokowi. Pihaknya juga berharap pertemuan itu menghasilkan kejelasan nasib THK-2 ke depan. Namun, jika perjuangan mereka gagal, pihaknya hanya bisa pasrah. ‘’Kalau mentok berarti ikut keputusan pemerintah, bagaimana nanti ke depan,’’ ucapnya.
Sedangkan Forum THK-2 akan menemui Bupati Ngawi Budi ”Kanang” Sulistyono. ‘’Insya Allah lusa (besok, Red) kami akan menemui Mbah Kung (sapaan Kanang) setelah dari sini (Jakarta, Red),’’ jelasnya.
Sebelumnya, Mbah Kung sempat menjanjikan kepada ratusan THK-2 di Ngawi diangkat sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Bahkan, Ketua DPRD Ngawi Dwi Rianto Jatmiko pun menjanjikan hal sama. Karena itu, Forum THK-2 Ngawi bakal menagihnya. ‘’Karena ini menyangkut harapan ratusan tenaga honorer K-2,’’ tegasnya.
Perwakilan THK-2 Ngawi dan daerah lain se-Indonesia kecewa. Pemerintah dinilai kurang memperhatikan kesejahteraan mereka. Asumsi itu muncul setelah Presiden Jokowi tidak menemui massa dalam aksi kemarin. Begitu juga di Ngawi, Didik tidak ingin dikecewakan dua kali. ‘’Makanya habis ini kami akan langsung menemui Mbah Kung,’’ ujarnya.
Aksi tersebut merupakan buntut dari gagalnya THK-2 diangkat jadi CPNS tahun ini. Plus aturan Permen PAN-RB 36/2018 tentang Penetapan Kriteria Kebutuhan PNS dan Seleksi CPNS 2018. Dari total THK-2 di Ngawi, berkesempatan ikut seleksi CPNS hanya 33 orang. Sedangkan jatah untuk eks THK-2 hanya 34 formasi. Itu pun sampai tahap seleksi kompetensi dasar (SKD) hanya diikuti 32 orang THK-2. (tif/c1/sat)