MALANG, Jawa Pos Radar Madiun – Pelatih Persinga Gusnul Yakin tak kuasa menyembunyikan rasa kecewa atas kepemimpinan wasit Kevin Keegan Jarona kemarin (7/2). Pengadil pertandingan Persinga lawan Maluku FC itu menganulir gol Mohammad Ifan Efendi di menit ke-54.
Posisi pemain bernomor punggung 49 itu dianggap offside. Sesaat sebelum menyundul bola muntahan dari tendangan keras Vicky Rahmad Prayudha yang ditepis Andhika Ariyadi Tuasalamony, kiper Maluku FC.
Berdasarkan tayangan ulang, Ifan berada di depan dua pemain Maluku FC kala Vicky menendang bola dari sisi kiri pertahanan lawan. Namun, ketika si kulit bundar menggetarkan jala Andhika, Graha Pramudya, asisten wasit, mengangkat benderanya. ‘’Seharusnya dihitung gol karena posisi Ifan onside,’’ kata Gusnul usai pertandingan perdana grup P Liga 3 2022 di Stadion Gajayana, Kota Malang, yang berkesudahan 1-1 tersebut.
Selain gol tidak disahkan, Gusnul juga meradang saat Dance Kambu dijatuhkan di kotak penalti. Namun, kontak fisik dua pemain tidak dihitung sebagai pelanggaran. Staf pelatih sempat melayangkan protes dari pinggir lapangan. ‘’Katanya (wasit, Red), tidak ada senggolan,’’ keluh Gusnul.
Terlepas drama gol dianulir, Gusnul mengaku cukup puas dengan mental anak asuhnya. Maluku FC unggul lebih dulu lewat gol Safri Watimewa pada menit ke-47. Gol penyeimbang dicetak Hose Mando Afrilian, pemain pengganti, dua menit sebelum babak kedua usai. ‘’Fokus pada permainan dan tidak emosi menjadi kunci menyamakan kedudukan,’’ ucapnya.
Pelatih Kepala Maluku FC Mustafa Lutfi Lestaluhu menilai mental anak asuhnya masih lemah. Persoalan itu yang melatarbelakangi Persinga mampu mencetak gol penyeimbang. Di sisi lain, banyak serangan gagal karena ketidakfokusan. ‘’Permainan Persinga sangat bagus, kami beruntung mendapatkan seri,’’ ujarnya. (sae/c1/cor/her)