NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Dua kali kekalahan dalam ajang uji coba tanding tidak menjadi soal bagi Lulut Kistono, pelatih kepala Persinga. Takluk 2-0 dari Persebaya U-20 dan 4-2 lawan Persekabpas Pasuruan malah membuka mata perihal kekurangan anak asuhnya. ‘’Kekurangan ini perlu segera diperbaiki sebelum kompetisi dimulai,’’ kata Lulut, Minggu (18/9).
Lulut menilai banyak pemain baru yang masih demam lapangan. Mental mereka belum benar-benar kuat. Persoalan itu tidak boleh dibiarkan. Tekanan pertandingan Liga 3 tahun ini lebih besar dengan kehadiran suporter di stadion. ‘’Agar mental itu terbentuk, kami telah menjadwalkan uji coba tanding yang bisa disaksikan suporter,’’ ujarnya.
Dalam dua uji coba sebelumnya, Lulut ingin melihat sejauh mana kemampuan anak asuhnya. Baik dari segi fisik, mental, taktik, maupun kolektivitas. Ketika lawan Persebaya U-20, misalnya. Di babak pertama, Laskar Alas Ketonggo sejatinya menguasi jalannya pertandingan. Namun, selepas turun minum, seluruh pemainnya diganti. Akhirnya, kemasukan dua gol. ‘’Tidak masalah, kalau tidak dicoba, kemampuan pemain tidak diketahui,’’ ucapnya.
Lulut melihat progres positif dari hasil pemusatan latihan selama sebulan. Kolektivitas permainan mulai terbentuk. Kreativitas juga meningkat. Sayangnya, lini depan kurang tajam. Striker anyarnya belum cukup bagus untuk memanfaatkan peluang menjadi gol. ‘’Saya berencana mencari striker baru. Masih ada dua slot pemain belum terisi dari rencana 25 pemain yang akan didaftarkan,’’ tuturnya. (sae/c1/cor)