NGAWI – Gelaran event Srambang KOM Challenge 2018 akan dibentang 13 Oktober mendatang. Sudah banyak nama-nama cyclist terkenal di Indonesia bergabung. Salah satunya Gunawan Indro Prasetyo, pesepeda asal Solo, Jawa Tengah. ’’Pengalaman ikut event bersepeda Radar Madiun itu luar biasa, jadi rugi tidak ikut,’’ ujar Gunawan Basso –sapaan akrab Gunawan Indro Prasetyo- kepada Jawa Pos Radar Madiun.
Gunawan sudah pernah ikut di gelaran event bersepeda Jawa Pos Radar Madiun pada 2016. Saat itu bertajuk Cyclyng Party Jamus 100 KM. Rutenya selain di kawasan Ngawi, juga melewati sejumlah daerah di Magetan. Pada event yang sama tahun 2018, Gunawan Basso absen lantaran ada kepentingan keluarga. ’’Kalau longgar sudah pasti ikut, panitianya juga bagus dan kredibel memberi pelayanan ke peserta,’’ jelasnya.
Paling membuatnya terkesan itu support dari Pemkab Ngawi. Di sepanjang rute yang dilalui juga steril. Selain itu, dukungan dari para pelajar di sepanjang jalur yang dilalui luar biasa. Semangat para cyclist juga terlecut karena kehebohannya. ’’Bisa jadi obat mujarab rasa lelah, seakan memijit urat-urat kepala yang dehidrasi karena udara panas,’’ tuturnya.
Terkait target Srambang KOM, Gunawan Basso tetap ingin menyabet predikat juara. Dia ingin memperbaiki capaiannya saat ikut Jamus 100 KM tahun 2016. ’’Saya akan memperbaiki, karena saat itu nomor 2,’’ ujarnya sembari tertawa. (tif/c1/ota)
NGAWI – Gelaran event Srambang KOM Challenge 2018 akan dibentang 13 Oktober mendatang. Sudah banyak nama-nama cyclist terkenal di Indonesia bergabung. Salah satunya Gunawan Indro Prasetyo, pesepeda asal Solo, Jawa Tengah. ’’Pengalaman ikut event bersepeda Radar Madiun itu luar biasa, jadi rugi tidak ikut,’’ ujar Gunawan Basso –sapaan akrab Gunawan Indro Prasetyo- kepada Jawa Pos Radar Madiun.
Gunawan sudah pernah ikut di gelaran event bersepeda Jawa Pos Radar Madiun pada 2016. Saat itu bertajuk Cyclyng Party Jamus 100 KM. Rutenya selain di kawasan Ngawi, juga melewati sejumlah daerah di Magetan. Pada event yang sama tahun 2018, Gunawan Basso absen lantaran ada kepentingan keluarga. ’’Kalau longgar sudah pasti ikut, panitianya juga bagus dan kredibel memberi pelayanan ke peserta,’’ jelasnya.
Paling membuatnya terkesan itu support dari Pemkab Ngawi. Di sepanjang rute yang dilalui juga steril. Selain itu, dukungan dari para pelajar di sepanjang jalur yang dilalui luar biasa. Semangat para cyclist juga terlecut karena kehebohannya. ’’Bisa jadi obat mujarab rasa lelah, seakan memijit urat-urat kepala yang dehidrasi karena udara panas,’’ tuturnya.
Terkait target Srambang KOM, Gunawan Basso tetap ingin menyabet predikat juara. Dia ingin memperbaiki capaiannya saat ikut Jamus 100 KM tahun 2016. ’’Saya akan memperbaiki, karena saat itu nomor 2,’’ ujarnya sembari tertawa. (tif/c1/ota)
