DI Liga Spanyol, isu rasisme masih saja menghantui para atlet profesional. Yang terbaru, penyerang Real Madrid Vinicius Junior menjadi korban aksi tak terpuji tersebut. Dia mendapat perlakuan rasis itu kala Real Madrid berlaga di di Estadio Mestalla, kandang Valencia CF, 22 Mei lalu.
Aksi itu sudah direspons otoritas di Spanyol. Kepolisian menangkap tiga fans Valencia yang diidentifikasi sebagai pelaku rasis.
Dikutip dari JawaPos.com, para pelaku rasis tersebut juga dicekal masuk ke Mestalla seumur hidup.
Polisi juga menangkap empat suporter Atletico Madrid yang menyerang Vini secara rasial di perempat final Copa del Rey (28/1). Namun, dua aksi penangkapan itu dianggap bukan solusi sesungguhnya dalam mencegah rasisme terulang di sepak bola Spanyol.
Entrenador Real Carlo Ancelotti kembali menyatakan bahwa butuh ketegasan dari otoritas terkait, La Liga maupun pemerintah Spanyol, dalam mencegah rasisme. Di Mestalla, kata Ancelotti, nyaris seisi stadion melancarkan serangan rasialis kepada Vini.
”Mereka (suporter Valencia, Red) menyerang Vini bahkan dua jam sebelum kickoff. Spanyol bukan negara rasis, tetapi serangan rasial ada di Spanyol,” tutur Ancelotti dalam konferensi pers jelang melawan Rayo Vallecano dalam jornada ke-36 La Liga. (jawapos.com/naz)