MADIUN – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Madiun tidak mau jumawa membawa pulang medali emas pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Jawa Timur. Sebab, organisasi itu baru terlahir kembali setelah sempat vakum delapan tahun. Struktur kepengurusannya juga baru disahkan dua tahun lalu. ‘’Jadi kami fokus pembibitan atlet dan menyusun regulasi-regulasi internal,’’ kata Sekretaris PBSI Kota Madiun Anang Riyanto Minggu (23/6).
PBSI Kota Madiun memberangkatkan lima atlet ke Tuban –tuan rumah kompetisi bulu tangkis porprov kali ini. Kelimanya berusia di rentang 14–19 tahun dari batas usia maksimal persyaratan 21 tahun. Empat dari lima atlet itu diikutkan nomor pertandingan ganda dan ganda campuran. Dua dari tim ganda campuran itu juga dimasukkan nomor pertandingan tunggal. Menemani satu atlet yang tidak ikut tim ganda. ‘’Mereka masih belia dan baru pertama kali mengikuti porprov,’’ ujarnya sembari menyebut atlet pilihan itu hasil seleksi kompetisi pekan olahraga kota (Porkot) dua tahun lalu.
Anang menjelaskan, anak-anak besutan coach Hartono ini minim jam terbang karena baru mancik dua tahun. Dibekali ilmu teknik smash dan serving. Kejuaraan yang pernah diikuti juga masih sedikit dengan lingkup kompetisi lokal. Mayoritas kompetisi antarsekolah di Kota Madiun dan karesidenan Madiun. ‘’Tapi, kami tetap membebankan target medali perunggu agar atlet berjuang maksimal,’’ tutur pria 48 tahun ini.
Hartono menambahkan, anak asuhnya sudah diikutkan training center (TC) April lalu untuk persiapan porprov. Latihan enam kali dalam sepekan. ‘’Porprov kali ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan mental anak-anak,’’ ujarnya. (mgd/cor)