Permasalahan status anak akibat nikah siri masih ditemui di Kabupaten Madiun. Pengadilan agama (PA) setempat mencatat, dalam kurun dua tahun terakhir jumlah permohonan asal usul anak mencapai belasan.
Upaya Pemkot Madiun membangunkan lahan tidur belum usai. Kemarin (1/1), aset pemkot berupa lahan kosong di sebelah barat kantor dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) setempat disulap menjadi lahan pertanian.
Perekaman dan penerbitan kartu identitas anak (KIA) di Magetan tahun ini terbilang positif. Bahkan, Magetan berhasil nangkring di peringkat pertama dalam hal capaian penerbitan KIA di antara 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Penanganan stunting di Kabupaten Madiun mendapat sorotan dari dewan setempat. Terutama, kasus pada anak usia di bawah dua tahun. ‘’Itu memnag harus lebih diprioritaskan,’’ kata Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Madiun Wahyu Widayat, Jumat (25/11).
Upaya menekan angka anak stunting di Kota Madiun terus berlanjut. Selasa (22/11), misalnya, pemkot mengumpulkan ratusan ibu hamil (bumil) untuk rujakan di kawasan Ngrowo Bening Edupark. Pun, membagikan paket bahan pangan mentah serta makanan siap saji.
Pemkab Ngawi harus kerja keras membujuk orang tua seratusan anak agar mau diimunisasi. Sebab mereka menolak buah hatinya divaksin dengan alasan bertentangan pada keyakinan yang dianut.
Pengetahuan dan kewaspadaan terhadap penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal (GgGAPA) pada anak coba ditingkatkan. Kemarin (17/11), RSUD dr Sayidiman menggelar seminar terkait penyakit pada anak itu di ruang pertemuan rumah sakit setempat.
Seorang pria bejat di Pacitan harus berurusan dengan polisi. Ini setelah KN diduga melakukan pencabulan terhadap kedua anak tirinya, RA (15) dan RYP (14).
Upaya menekan angka gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis pada anak di Kota Madiun terus berlanjut. Tidak terkecuali melalui program Warung Stop Stunting (WSS). Terhitung per kemarin (26/10), program pemkot itu telah memasuki pekan kedua. Pun, antusiasme warga semakin meningkat.