Angin kencang menerjang Desa Pragak, Kecamatan Parang, Magetan kemarin (14/5) siang. Dampaknya belasan rumah warga setempat rusak. ‘’Angin kencang menerjang dibarengi hujan deras dari arah timur ke barat.
Tak ada hujan tak ada angin, rumah di Desa Purwosari roboh dengan sendirinya pukul 06.30 Senin (11/4). Pemilik rumah itu, Semi dan anaknya, terpaksa mengungsi ke musala.
Suharno hanya bisa geleng-geleng kepala mendapati genting rumahnya beterbangan Minggu (10/4) sore. Kendati hanya berlangsung sekitar 30 detik, puting beliung mampu membuat atap rumahnya bolong.
Warga Pacitan perlu dibekali strategi penguatan mitigasi. Rentetan bencana hingga akhir pekan lalu menjadi pelajaran untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.
Ngawi dirundung cuaca buruk dalam beberapa pekan terakhir. Bukan hanya hujan lebat disertai angin kencang, melainkan juga petir menggelegar. Pada Rabu (30/3) malam, misalnya, bencana alam tersebut melanda sejumlah wilayah di kabupaten ini.
Hujan disertai angin kencang pada Rabu (30/3) petang menimbulkan petaka di sejumlah wilayah Kecamatan Geger seperti Desa Kaibon dan Uteran. Paling parah di Sangen. Beberapa lahan padi rusak disapu angin dan sejumlah pohon tumbang.
Trauma masyarakat Pacitan akan bencana akhir 2017 silam kembali terngiang. Hujan deras yang mengguyur tiga hari terakhir memorak-porandakan sejumlah wilayah.