Penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai mengancam kesehatan masyarakat Pacitan. Sepanjang Januari tahun ini, dinas kesehatan (dinkes) setempat melaporkan 8 orang warga harus menjalani perawatan di puskesmas maupun rumah sakit karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu. Bahkan, seorang di antaranya meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Demam berdarah dengue (DBD) patut diwaspadai masyarakat Ngawi. Sepanjang tahun lalu penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti itu membunuh tiga nyawa. Naik satu kasus dibandingkan 2021.
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Madiun kian bertambah seiring intensitas hujan yang semakin tinggi. Dua pekan di awal Januari ini saja, sedikitnya lima warga terjangkit penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti itu.
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Madiun masih terbilang tinggi. Di RSUD Caruban saja, sepanjang tahun lalu merawat total sebanyak 601 pasien penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti itu.
Warga Pacitan boleh jadi tengah heboh dengan persebaran kasus diare di Desa Sumberejo, Sudimoro. Namun, ada endemi lain yang juga patut diwaspadai, yakni demam berdarah dengue (DBD).
Imron Fahrudin dan Siti Umaroh mengikat cinta di Ruang Rapat Majelis Kesehatan lantai 3 Gedung Firdaus RSUA Ponorogo, Minggu (8/1). Dua hari sebelum pernikahan, mempelai perempuan asal Dongeng, Jimbe, Jenangan itu menjalani rawat inap karena terindikasi demam berdarah dengue (DBD).
Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi teror menakutkan di Magetan. Kurva DBD 2022 meningkat drastis ketimbang tahun sebelumnya. Baik kumulatif kasus maupun angka kematian.