Problem salah penempatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru di Magetan disorot legislatif setempat. Termasuk, perihal skema penataan ulang sebagai solusi masalah tersebut.
Sarana-prasarana (sarpras) olahraga (olga) di kabupaten ini laris manis. Masyarakat antusias memanfaatkan fasilitas publik seperti GOR Ki Mageti, Stadion Yosonegoro, maupun Lapangan Bulutangkis. Dampak baiknya, pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pelayanan sarpras olga meroket.
Rencana pembangunan sirkuit balap motor segera direalisasi. Berbagai persiapan telah dilakukan Pemkab Magetan terkait hal itu. ‘’Tahun ini kami realisasikan, sudah dilakukan FS (feasibility study),’’ kata Bupati Suprawoto, Sabtu (14/1).
Tak...tok...tak...tok. Bunyi-bunyian seperti itu menusuk telinga di mana-mana. Bunyi hasil mainan berwujud dua bola keras bertali, latto-latto namanya. Ngehits-nya mainan itu mendapat perhatian khusus dari pemkab.
Pemkab Magetan menepikan program lima hari sekolah di semester genap tahun pelajaran 2022/2023. Kegiatan belajar-mengajar (KBM) sampai sore itu dipandang belum memungkinkan untuk dijalani siswa SD dan SMP negeri.
Puluhan guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) ngeluruk DPRD Magetan, Kamis (5/1). Mereka menagih janji wakil rakyat. ‘’Kami ingin kejelasan soal peraturan perlindungan GTT dan nasib PTT,’’ kata Sulistyo Hadi, perwakilan GTT-PTT Magetan.
71 siswa di Magetan putus sekolah sepanjang tahun ini. Mayoritas siswa yang putus sekolah berada di jenjang SMP. ‘’Ada banyak faktor yang melatari,’’ kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dindikpora) Magetan Suwata, Rabu (28/12).