Magetan segera memiliki kampus negeri baru. Kemarin (22/9), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) resmi mengawali pembangunan kampus cabangnya di Desa Kleco, Maospati. Di lahan seluas 13,4 hektare tersebut akan berdiri gedung perkuliahan yang mampu menampung ribuan mahasiswa dari Magetan dan sekitarnya.
Kalangan wakil rakyat ikut gelisah menyikapi maraknya kasus HIV/AIDS di Magetan. Begitu pemkab menyodorkan rancangan peraturan daerah (raperda) penanggulangan HIV/AIDS, DPRD tancap gas menggelar pembahasan. ‘’Kami kerja cepat agar raperda bisa segera disahkan,’’ kata Ketua Komisi C DPRD Magetan Dwi Heruyanto, Kamis (22/9).
Dua tahun terakhir, 12 nyawa warga Magetan melayang akibat ganasnya HIV/AIDS. Ratusan terpapar virus yang merusak sistem kekebalan tubuh penderitanya itu. Berbagai alasan tersebut mendorong pemkab menyusun rancangan peraturan daerah (raperda) yang spesifik mengatur penanggulangan HIV/AIDS di Magetan. ‘’Penyakit ini menular dan berbahaya,’’ kata Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Magetan Agoes Yudi Purnomo, Kamis (22/9).
Pemkab menyorongkan tiga rancangan peraturan daerah (raperda) sekaligus ke legislatif. Dua dari tiga raperda menyangkut masalah kesehatan. Kemarin (20/9), Bupati Magetan Suprawoto memaparkan penjelasannya ke seluruh fraksi melalui rapat paripurna di DPRD Magetan. ‘’Perda diperlukan sebagai landasan hukum yang kuat,’’ ujar orang nomor satu di Magetan itu.
Roda perekonomian di desa bakal berputar lebih kencang. Pada draf P-APBD 2022 yang digedok legislatif dan eksekutif Senin (12/9) lalu, tercantum rencana pemberian bantuan keuangan (BK) untuk desa sebesar Rp 28,5 miliar. Dana dibagi proporsional ke seluruh desa. ‘’Bantuan ini bisa untuk membiayai pembangunan infrastruktur atau pemberian bantuan langsung,’’ kata Bupati Magetan Suprawoto kemarin (14/9).