Masyarakat jangan salah sangka atas keputusan Presiden Joko Widodo mencabut kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat. Pemberlakuannya dinilai hanya menghilangkan penindakan terhadap pelanggar protokol kesehatan (prokes).
Korona belum benar-benar pergi dari Kabupaten Madiun. Buktinya, ribuan kasus positif tercatat sepanjang 2022. Sebagian besar yang terpapar sembuh. Namun, beberapa di antaranya harus meregang nyawa.
Pergerakan kurva korona di Kabupaten Madiun kian mengkhawatirkan. Kasus positif bermunculan setiap hari hingga jumlah totalnya mencapai puluhan. Bahkan, satu wilayah kecamatan kini berstatus zona merah.
Kurva Covid-19 di Kabupaten Madiun belum berhenti bergerak. Per Kamis pekan lalu (24/11) tercatat ada 25 kasus positif aktif. Sementara, pada Minggu (27/11) turun menjadi 22.
Virus penyebab Covid-19 terus bermutasi. Setelah sebelumnya Omicron BA.4 dan BA.5 menjadi dominan, kini subvarian XBB, Omicron BQ.1 serta BQ.1.1 mendorong peningkatan kasus di sejumlah daerah.
Pandemi Covid-19 belum selesai. Kasus positif masih bermunculan sepanjang tahun ini. ‘’Sejak Januari sampai 24 November ini, total ada 194 kasus terkonfirmasi Covid-19,’’ kata Kabid Pengendalian dan Pencegahan (P2P) Dinas Kesehatan Magetan Suwantiyo, Jumat (25/11).
Covid-19 belum benar-benar hilang dari Kabupaten Madiun. Itu ditandai masih adanya tambahan kasus positif maupun kematian. Celakanya, antusiasme warga mengikuti vaksinasi antikorona cenderung menurun.
Korona belum berhenti menebar teror. Buktinya, kasus-kasus positif baru terus bermunculan. Pun, sejumlah warga meninggal dalam kondisi positif Covid-19. ‘’Sekitar dua minggu terakhir ini ada empat kasus meninggal dunia,’’ kata Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Madiun Mashudi, Jumat (21/10).
Pandemi akan berakhir sebentar lagi. Potensi itu dikatakan Presiden Jokowi pada Senin (3/10) lalu. Kendati demikian, di Kabupaten Madiun warga yang terjangkit terus bertambah. ‘’Hari ini (kemarin, Red) ada tambahan empat kasus positif,’’ kata Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Madiun Mashudi, Rabu (5/10).
Korona belum benar-benar pergi dari Bumi Kampung Pesilat. Hingga kini, nyaris saban hari ada kasus positif yang muncul. Bahkan, beberapa penderita harus kehilangan nyawa. Kurang dari tiga pekan terakhir saja, sedikitnya tujuh warga meninggal dunia dalam kondisi terpapar Covid-19. ‘’Sesuai data, hari ini (kemarin, Red) kasus meninggal Covid-19 bertambah satu,’’ kata Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Madiun Mashudi, selasa (20/9).