Alarm darurat kesehatan kembali menyala. Di saat pandemi Covid-19 mulai mereda, muncul penyakit misterius yang tidak kalah berbahaya dari korona. Yakni, hepatitis alias peradangan hati akut.
Siapa bilang Covid-19 sudah lenyap? Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi Yudono menyampaikan bahwa kasus positif virus korona sejatinya bermunculan saban hari. Varian Omicron masih menyebar kendati gejalanya relatif ringan.
Pola makan seusai berpuasa sebulan harus dijaga demi kesehatan pencernaan. Kualitas makanan yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan. Baik komoditas mentah maupun olahan yang banyak beredar di pasar tradisional.
Perjalanan Pacitan mengentaskan masalah gangguan pertumbuhan (stunting) masih panjang. Data 2021 silam, 3.905 dari 26.155 balita dinyatakan stunting. Bahkan, sebagian di antaranya masuk kategori gagal kembang.
Jangan sepelekan hipertensi. Penyakit tekanan darah tinggi itu tak pernah absen dari daftar pembunuh paling berbahaya. Pasalnya, hipertensi dapat menimbulkan bermacam penyakit lain seperti stroke.
Rekomendasi Komisi II DPRD Ngawi untuk mempertegas legalitas public safety center (PSC) ditindaklanjuti eksekutif. Bagian hukum sekretariat daerah (setda) dan dinas kesehatan (dinkes) menggelar rapat pembahasan draf penyusunan peraturan bupati (perbup)-nya hari ini.
Jangan makan sembarangan saat sahur dan berbuka. Bila asal melahap makanan, dikhawatirkan membuat ibadah puasa kita kurang maksimal. Alih-alih kuat menahan lapar dan dahaga hingga beduk magrib, yang ada kita malah menderita mag atau diare.
Proses pengurusan izin operasional Rumah Sakit (RS) Geneng dan Mantingan, Ngawi, berlarut-larut. Permohonan yang diajukan Februari lalu tidak dapat diproses sistem online single submission risk based approach (OSS RBA).
Selama menjalankan puasa, pola makan dipastikan berubah. Agar kondisi fisik tetap prima, kalangan ahli gizi menyarankan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.