Persebaran bangsa Melayu di kawasan Asia Tenggara tak bisa dilepaskan dari sejarah migrasi suku dan bangsa Austronesia di Kepulauan Melayu. Kedatangan mereka turut mempengaruhi budaya dan bahasa melalui aktivitas perdagangan. Indonesia dan Malaysia sebagai negara dengan etnik Melayu yang cukup dominan sering mendapat julukan sebagai saudara serumpun.
Antusiasme masyarakat Ngawi menjadi pekerja migran begitu tinggi. Dinas perdagangan, perindustrian, dan tenaga kerja (DPPTK) mendata 1.609 orang mengadu nasib di luar negeri sepanjang tahun lalu.
Kerja sama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dalam beberapa tahun terakhir telah menghasilkan banyak perkembangan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di kawasan. Selain secara nasional, hasil implementasi dari program-program IMT-GT diharapkan dapat dirasakan juga oleh daerah-daerah di masing-masing negara, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Klaim Malaysia atas reog Ponorogo membuat kalangan seniman Kabupaten Madiun ikut meradang. Minggu (10/4) malam mereka menggelar aksi di Alun-Alun Reksogati sebagai bentuk dukungan kesenian reog sebagai warisan budaya asli Indonesia.
Gelombang protes seniman reyog telah berlangsung sejak Kamis (7/4) malam. Bupati Sugiri Sancoko ikut bergabung dan menabuh kendang di alun-alun Ponorogo. Tak seujung kuku warga Indonesia rela reyog diklaim Malaysia.
MADIUN, Jawa Pos Radar Caruban – Masih ingat kasus Siti Sulikah? Pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Nglanduk, Wungu, yang tak digaji dan diperlakukan tak manusiawi di Malaysia.