Operasi pasar minyak goreng (migor) curah kembali digencarkan. Disdagnaker Pacitan menggelontor 6 ton minyak penggorengan kasta termurah itu bagi pedagang serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Harga minyak goreng (migor) masih menjadi momok bagi masyarakat jelang Lebaran. Kondisi tersebut menjadi atensi Bupati Magetan Suprawoto kala memimpin sidak harga kebutuhan di sejumlah tempat pada Kamis (27/4) lalu.
Minyak goreng (migor) tetap menjadi atensi khusus pemerintah jelang Lebaran ini. Bahkan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam lawatannya ke Pasar Legi Senin (25/4) masih menjadikannya sebagai pekerjaan rumah (PR) yang perlu dituntaskan.
Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) kembali terjadi di ruas tol Ngawi-Kertosono. Tepatnya di Km 635B, masuk Desa Bandungan, Saradan, pukul 13.25 kemarin (26/4). Truk kontainer bermuatan minyak goreng (migor) kemasan dan Toyota Fortuner terlibat dalam insiden tersebut.
Terbongkarnya skandal mafia minyak goreng (migor) di Jakarta langsung memberi pengaruh terhadap ketersediaan komoditas itu di daerah. Belakangan, muncul migor kemasan dengan merek-merek baru.
Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan empat orang tersangka kasus korupsi yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri. Salah satunya adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen PLN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana.
Masih tingginya harga minyak goreng (migor) di pasaran direspons pemerintah dengan menggelontor subsidi untuk warganya. Tak tanggung-tanggung, bantuan langsung tunai (BLT) migor senilai Rp 14,9 miliar dikucurkan ke Magetan.
Permasalahan mahalnya minyak goreng (migor) perlahan mulai teratasi. Terbaru, pemerintah pusat bakal menggelontorkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga yang benar-benar membutuhkan.
Puluhan ribu warga Kabupaten Madiun masuk daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng (migor). Bantuan dari pusat itu bakal disalurkan bulan ini.
Ibarat semut yang mengerumuni setumpuk gula, 6 ton minyak goreng (migor) curah ludes dalam hitungan jam. Diborong pedagang serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kecamatan Tegalombo kemarin (15/4).