Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) murah hati ke Pasar Besar Ngawi (PBN). Setelah menggelontorkan dana Rp 73 miliar untuk membangun ulang pasar semi-modern itu dua tahun lalu.
Peluit dimulainya revitalisasi Pasar Beran, Ngawi, berada di tangan pemerintah pusat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melelangnya usai me-review perubahan detail engineering design (DED) proyek itu.
Sumbangan retribusi parkir di pasar tradisional untuk pendapatan asli daerah (PAD) Ngawi begitu tinggi. Tahun lalu terkumpul Rp 235 juta dari 18 pasar rakyat.
Rencana membangun ulang Pasar Beran, Ngawi, beralih menjadi revitalisasi. Perubahan itu hasil konsultasi dinas perdagangan, perindustrian, dan tenaga kerja (DPPTK) ke Bupati Ony Anwar Harsono.
Bagian Umum Sekretariat Daerah (Setda) Ngawi memelototi arsip aset daerah. Perangkat daerah itu menginventarisasi sejumlah bangunan yang dapat ditinggali Wakil Bupati (Wabup) Dwi Rianto Jatmiko dan keluarganya untuk sementara waktu.Â
Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi merevisi dokumen perencanaan pembangunan ulang Pasar Beran. Amandemen itu berupa penyesuaian luasan bangunan mengakomodasi konsep bangunan gedung hijau (BGH).Â
Ratusan pedagang Pasar Beran, Ngawi, mesti bersiap-siap pindah tempat jualan untuk sementara waktu. Setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana melakukan lelang dini proyek pembangunan ulang pasar rakyat itu di pengujung tahun ini.
Kepala Pasar Besar Ngawi (PBN) Sunarto mengamini bahwa pelaksanaan program transaksi online masih diwarnai banyak kendala. Antara lain, jumlah personel dan prasarana pendukungnya yang masih sangat minim. Belum lagi pedagang belum paham cara jual-beli barang melalui ruang maya.