Kerusakan bangunan sejumlah pasar tradisional di memprihatinkan. Pasar Gondosari misalnya. Bangunan pasar yang terletak di Kecamatan Punung itu sudah dimakan usia. Karena belum pernah tersentuh perbaikan sejak 2002 lalu.
Pasar tradisional semakin kalah bersaing dengan toko modern dan perniagaan online. Meski begitu, fenomena tersebut tidak mengurangi kepedulian sosial para pedagang. Di Pasar Besar Madiun (PBM), misalnya, saban Jumat digelar aksi berbagi nasi bungkus bagi warga yang membutuhkan.
Puluhan kios Pasar Besar Ngawi (PBN) kosong melompong. Tiada pedagang menempati 55 kios dari total 485 di lantai satu dan dua. Dinas perdagangan, perindustrian, dan tenaga kerja (DPPTK) beralasan kekosongan itu efek belum beralih statusnya pengelolaan pasar rakyat semimodern tersebut.
Bangunan Pasar Lanang segera rata tanah. Nilai aset dari bangunan pasar berkapasitas 502 kios itu ditaksir Rp 430,89 juta. Sesuai penetapan appraisal dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Madiun yang diterima Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Ponorogo akhir tahun lalu.
Roda pembangunan tak hanya bergerak di pusat kota. Pemkab Magetan juga getol memoles pasar-pasar tradisional di berbagai kecamatan. Tahun ini, ada 19 pasar tradisional dan pasar hewan yang dipermak oleh pemkab.
Tidak hanya aspek keamanan yang menjadi perhatian menjelang momen Natal dan tahun baru (Nataru). Kenaikan harga komoditas bahan pokok dan penting (bapokting) juga menjadi atensi Pemkot Madiun.
Sejumlah kebijakan digagas oleh Wali Kota Maidi agar Pasar Besar Madiun (PBM) ramai dikunjungi pembeli. Selain menyarankan dinas perdagangan menggelar sejumlah event di PBM, pihaknya juga menyiapkan insentif bagi pedagang yang sudah beroperasi. Di antaranya, pembebasan service charge atau retribusi untuk beberapa bulan.
Konsumsi kebutuhan pokok diprediksi mengalami kenaikan pada momen libur Natal 2022 dan tahun baru 2023 mendatang. Terkait hal itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun telah melakukan langkah antisipasi.
Upaya BRI dalam mendorong digitalisasi pasar tradisional semakin nyata. Melalui program pasar.id, produktifitas dan kreativitas pedagang bakal semakin terpacu. Dari yang sebelumnya berjualan konfensional, kini mereka mampu menyesuaikan perkembangan teknologi dengan berniaga secara online.