Kalangan kepala sekolah jenjang SMK di Kabupaten Madiun pesimistis pernikahan dini usia pelajar bisa ditekan hingga zero case. Alasannya, pelajar tidak full 24 jam berada di sekolah.
Kasus pernikahan dini di Pacitan sulit dibendung. Kendati beberapa program pembinaan sempat disosialisasikan dan regulasi telah disusun tetap saja masalah itu muncul setiap tahun.
Tingginya angka pernikahan dini di Ngawi jadi topik pembahasan Kedutaan Besar Irlandia. Organisasi nirlaba Equalita bekerja sama Irish Aid Rialtas na hEireann Government of Ireland menggelar dialog kebijakan memerangi pernikahan dini kemarin (23/1).
Kasus ratusan muda-mudi Pacitan melepas lajang saat masih berstatus pelajar mendapat perhatian luas. Bahkan, dinas pendidikan (dindik) langsung merespons sodoran catatan dispensasi nikah dari Pengadilan Agama (PA) Pacitan itu dengan melakukan pendataan di lapangan.
Kasus pernikahan dini di Pacitan perlu menjadi perhatian serius semua pihak. Selain tren kasusnya meningkat, faktor yang dijadikan alasan untuk menikah di usia belia cukup membuat miris.
Jagad maya perlu tahu bila fenomena pernikahan dini (diska) di Ponorogo bukan peringkat tertinggi di Jawa Timur. Rekapitulasi 191 kasus diska ternyata menempatkan kabupaten ini pada urutan sepuluh dari bawah. Persisnya, 28 dari total 38 kota/kabupaten.
Pernikahan dini kenapa marak terjadi di kabupaten ini?. Problem sosial itu coba dikupas tuntas dalam rapat koordinasi (rakor) Bukan Semata MBA di aula Bappeda Litbang Ponorogo, Senin (16/1).
Upaya menekan hingga zero dispensasi nikah (diska) alias pernikahan dini tak semudah membalik telapak tangan. Berbagai upaya telah dilakukan setiap tahunnya.