Hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 resmi diumumkan kemarin (27/6). Yang mengejutkan, dari total 14 SMP negeri hanya empat yang pagunya terpenuhi. Yakni, SMPN 1 (240), SMPN 7 (240), SMPN 11 (210), dan SMPN 13 (240).
Masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMP di Kabupaten Madiun sampai di garis finis. Pada Senin (27/6), seluruh sekolah secara serentak mengumumkan hasil pendaftaran.
Hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022/2023 jenjang SMPN di Ngawi belum memuaskan. Hanya tujuh dari 50 lembaga pendidikan yang jatah pagu siswanya terisi 100 persen.
SMPN 2 Sukomoro termasuk dalam enam sekolah yang gagal menjaring murid baru pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini. Baik dari jalur online maupun offline.
Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMPN tahun ini perlu dievaluasi. Pasalnya, hanya ada 10 SMPN yang sukses memenuhi pagu seratus persen. Hingga PPDB berakhir Sabtu (18/6) lalu, 29 SMPN masih kekurangan pagu.
Tahap pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022-2023 jenjang SMP di Kabupaten Madiun rampung Senin (20/6) lalu. Namun, itu belum memuaskan kalangan legislatif.
Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022-2023 jenjang SMPN di Kabupaten Madiun selesai. Hasilnya, masih ada bangku sekolah yang kosong di sejumlah lembaga pendidikan.
Pendaftaran PPDB tahap II jenjang SD-SMP negeri di Kota Madiun tinggal sehari. Tak jauh berbeda dengan tahun lalu, diperkirakan masih ada bangku kosong di sejumlah sekolah karena belum terisi dalam PPDB jalur zonasi online kali ini.
Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) SD-SMP negeri jalur zonasi mendapat perhatian Wali Kota Madiun Maidi. Kemarin (21/6) wali kota meninjau pelaksanaan PPDB tahap II tersebut di SMPN 1 Madiun usai mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD.