Bisa jadi Mendikbudristek Nadiem Markarim tak sepenuhnya paham mana budaya dan tidak. Hal itu dibuktikan dengan keputusannya menyodorkan jamu sebagai pilihan pertama ke UNESCO untuk dijadikan sebagai warisan budaya tak benda.
Kelak, jangan salahkan Pemkab Ponorogo maupun Malaysia jika nantinya reyog mendapat pengakuan Unesco sebagai kesenian asli negara tetangga. Namun, ini merupakan imbas kurangnya perhatian dari pemerintah pusat.
Keputusan Kemendikbud memilih jamu untuk didaftarkan sebagai intangible cultural heritage (ICH) The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menciderai hati warga Ponorogo.
Kemendikbudristek ternyata hanya menempatkan reyog pada urutan kedua sebagai nominasi tunggal yang didaftarkan ke intangible cultural heritage (ICH) The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Gelombang protes seniman reyog telah berlangsung sejak Kamis (7/4) malam. Bupati Sugiri Sancoko ikut bergabung dan menabuh kendang di alun-alun Ponorogo. Tak seujung kuku warga Indonesia rela reyog diklaim Malaysia.
Perajin gamelan Ponorogo cukup punya nama di luar negeri. Produsen rumahan itu kerap menerima pesanan dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, hingga Australia.
Menteri BUMN Erick Thohir dikenal sebagai pemimpin yang penuh perhatian, kepedulian dan dekat dengan masyarakat. Terlihat ketika menteri terbaik Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini rajin blusukan dan hadir di masyarakat untuk menyerap aspirasi.
Reyog atau reog? Sama-sama benar. Baik pakai ‘y’ maupun tidak. Perbedaan satu huruf itu dipandang sebagai kekayaan dari khazanah warisan adiluhung leluhur Ponorogo.