Lima tahun berlalu sejak pemerintah pusat mengambil alih pengelolaan Terminal Kertonegoro, Ngawi. Dari kaca mata kebijakan publik, tempat naik dan turunnya penumpang bus itu perlu dipertimbangkan untuk kembali dikelola daerah.
Bukan tanpa sebab bus pariwisata disetop di depan pintu keluar Terminal Kertonegoro, Ngawi. Kendaraan itu belakangan kerap mengalami kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di berbagai daerah.
Dishub Ngawi menepis klaim Paguyuban Bentor Terminal Kertonegoro. Organisasi itu sempat menyampaikan anggotanya belum didata sebagai calon penerima bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) dari pemkab. ‘’Sudah didata September lalu,’’ kata Kabid Angkutan Dishub Ngawi Fajar Anasrul, Kamis (3/11).
Pemkab Ngawi telah menyalurkan bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) sejak pertengahan Oktober lalu. Namun, Paguyuban Becak Motor (bentor) Terminal Kertonegoro mengaku belum memperoleh bantuan bersumber dana transfer umum itu.
Dugaan praktik pungutan liar (pungli) mencuat di Terminal Kertonegoro. Paguyuban Mikromini Lawu Indah mengeluhkan bahwa para sopir minibus ditarik uang saat masuk ke terminal tipe A itu. ‘’Setiap masuk terminal ditarik Rp 2.000. Lalu, ada tarikan tambahan ketika menaikkan penumpang,’’ kata Ketua Paguyuban Mikromini Lawu Indah Sigit Suyaryadi, Kamis (22/9).
Kesabaran ratusan penumpang bus malam di Terminal Kertonegoro, Ngawi, diuji seharian kemarin (8/5). Biangnya, bus yang membawa mereka balik ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) terlambat datang.
Animo masyarakat bepergian menggunakan moda transportasi bus cukup tinggi. Di salah satu agen perusahaan otobus (PO) Terminal Kertonegoro, Ngawi, tiket 15 armada untuk momen balik Lebaran nyaris habis terpesan.
Aktivitas mudik Lebaran tahun ini di Terminal Kertonegoro, Ngawi, diprediksi bakal crowded (sesak). Sebab, lokasi naik dan turun penumpang bus berada di lokasi yang sama, yakni selter penurunan penumpang.
Jasa angkutan penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Kertonegoro, Ngawi, urung bergeliat. Kendati pemerintah pusat telah mencabut syarat tes Covid-19 bagi pelaku perjalanan dengan bus sejak Selasa (8/3) lalu.