Laju vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Madiun tersendat. Capaian penyuntikan dosis pertama meleset dari target. Tak banyak yang dapat dilakukan pemkab setempat menyikapi kondisi itu.
Peserta pembelajaran tatap muka (PTM) SD dan SMP mulai dibayangi ancaman Covid-19. Terlebih telah ditemukannya klaster penularan korona di SMPN 5 Ngawi dan SDN 1 Karangasri, Kecamatan Ngawi. Kondisi itu direspons dinas kesehatan (dinkes) setempat dengan melakukan percepatan vaksinasi untuk anak dan remaja.
Bayang-bayang Omicron membuat pendidik khawatir pembelajaran tatap muka (PTM) mendadak dihentikan. PGRI Pacitan mendesak dinas kesehatan (dinkes) mempercepat vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun.
Kesadaran masyarakat Kabupaten Madiun ikut vaksinasi booster cenderung baik. Kendati pemkab setempat tak pasang target, ribuan warga telah divaksin dosis ketiga sepekan terakhir.
Problem klasik kependudukan masih kerap terjadi di Pacitan. Dinas kependudukan dan catatan sipil (disdukcapil) masih mendapati ada warga belum terekam kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) hingga belum terdata di kementerian.Â
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 lanjutan di Ngawi tidak berjalan mulus. Sejak dimulai 14 Januari lalu, realisasinya masih 0,20 persen. Atau baru 256 dari sasaran 52.067 warga lanjut usia (lansia) yang menerima suntikan dosis ketiga per Selasa (25/1).Â
Percepatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Madiun terus digencarkan. Saat ini dinas kesehatan (dinkes) setempat fokus vaksinasi kalangan lansia dan anak-anak.
Pemkot Madiun memprioritaskan vaksinasi bagi petugas publik, lansia, dan kelompok masyarakat rentan. Sebab, kelompok tersebut berisiko terpapar Covid-19.
Tim vaksinator kerja dobel. Selain menyelesaikan dosis pertama (D-1) dan kedua (D-2) untuk kelompok sasaran yang belum tuntas, mereka juga harus mengejar capaian dosis ketiga (D-3). Itu dilakukan guna memberi perlindungan kepada seluruh kelompok masyarakat di Kota Madiun.
Belasan Orang Tua Siswa Madrasah di Pacitan Tolak Vaksinasi Anak. Kementerian Agama (Kemenag) emoh dituding jadi dalang kelambanan progres vaksinasi anak di Pacitan.